Kamis 31 Dec 2020 11:25 WIB

Tiffani & Co dan LVMH Bungkus Kesepakatan 15,8 Miliar Dolar

Tiffany mengungkapkan penjualannya membaik jelang liburan.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Pemegang saham perusahaan perhiasan AS, Tiffany & Co pada Rabu menyetujui kesepakatan senilai 15,8 miliar dolar AS dengan LVMH Prancis. Kesepakatan tersebut mengakhiri perselisihan sengit antara dua perusahaan retail mewah yang telah berlangsung selama lebih dari setahun.
Foto: EPA
Pemegang saham perusahaan perhiasan AS, Tiffany & Co pada Rabu menyetujui kesepakatan senilai 15,8 miliar dolar AS dengan LVMH Prancis. Kesepakatan tersebut mengakhiri perselisihan sengit antara dua perusahaan retail mewah yang telah berlangsung selama lebih dari setahun.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemegang saham perusahaan perhiasan AS, Tiffany & Co pada Rabu menyetujui kesepakatan senilai 15,8 miliar dolar AS dengan LVMH Prancis. Kesepakatan tersebut mengakhiri perselisihan sengit antara dua perusahaan retail mewah yang telah berlangsung selama lebih dari setahun.

Pada pertemuan pemegang saham khusus virtual, lebih dari 99 persen suara yang diberikan mendukung kesepakatan tersebut. Miliarder Bernard Arnault yang memimpin LVMH membuat penawaran pertama akhir tahun lalu.

Tetapi ketika industri mewah tergelincir karena pandemi Covid-19, perusahaan  mundur dari janjinya untuk membuat kesepakatan. LVMH juga mengutip intervensi politik Prancis untuk menunda penyelesaian akuisisi hingga 6 Januari.

Ini mendorong Tiffany melalui jalur hukum pada bulan September untuk memaksa LVMH menghormati kesepakatan mereka. Tiffany sebelumnya mengatakan penjualannya membaik karena pemulihan permintaan di Amerika Serikat menjelang musim liburan dan China yang menjadi salah satu pasar terbesarnya.

LVMH kemudian menegosiasikan kembali harga kesepakatan tersebut, menurunkannya sebesar 425 juta dolar AS. Kesepakatan itu, yang sekarang disetujui oleh regulator, diharapkan akan ditutup pada awal 2021.

Sebagaimana disepakati pada bulan Oktober, LVMH akan membayar 131,5 dolar AS per saham. Jumlah tersebut turun dari 135 dolar AS dalam kesepakatan awal yang ditandatangani akhir tahun lalu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement