Kamis 31 Dec 2020 12:42 WIB

1,8 Juta Vaksin Sinovac Tahap 2 Tiba di Indonesia

Dengan kedatangan ini, maka vaksin Sinovac yang sudah tiba menjadi 3 juta dosis.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Petugas memindahkan vaksin COVID-19 setibanya di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/12/2020). Vaksin COVID-19 produksi perusahaan farmasi Sinovac, China tersebut disimpan dalam ruangan pendingin dengan suhu 2-8 derajat celcius, selanjutnya akan dilakukan pengambilan sampel untuk pengujian mutu oleh tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma.
Foto: MUKHLIS JR/ANTARA
Petugas memindahkan vaksin COVID-19 setibanya di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/12/2020). Vaksin COVID-19 produksi perusahaan farmasi Sinovac, China tersebut disimpan dalam ruangan pendingin dengan suhu 2-8 derajat celcius, selanjutnya akan dilakukan pengambilan sampel untuk pengujian mutu oleh tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah kembali mendatangkan 1,8 juta vaksin Covid-19 Sinovac yang berasal dari Cina. Vaksin yang tiba di Indonesia tersebut merupakan pengiriman tahap kedua setelah sebelumnya pemerintah mendatangkan 1,2 juta vaksin Sinovac pada Ahad (6/12).

Dipantau dari siaran resmi saluran Youtube Sekretariat Presiden, vaksin Sinovac tahap kedua ini tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (31/12) pukul 11:55 WIB. Vaksin kembali dibawa oleh maskapai Garuda Indonesia dan dipantau langsung oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Baca Juga

Dengan kehadiran vaksin tahap kedua ini, maka total vaksin Sinovac yang telah tiba di Indonesia menjadi tiga juta dosis. Vaksin Sinovac tahap pertama yang telah tiba terlebih dahulu diketahui masih dalam tahap uji klinis oleh BPOM. Penggunaan vaksin Sinovac inipun masih menunggu Emergency Use Authorization (EUA) atau izin edar dari BPOM.

Selain vaksin Sinovac, pemerintah juga telah mengamankan pesanan vaksin Covid-19 dari Novavax asal Kanada dan AstraZeneca asal Inggris. Masing-masing vaksin yang diamankan sebanyak 50 juta dosis.

Selain itu, pemerintah juga terus mengawal pengadaan vaksin dengan mekanisme multilateral, yakni melalui kerjasama dengan Global Alliance Vaccines and Immunization (GAVI). Vaksin ini akan diberikan secara gratis dengan jumlah antara 16 juta dosis hingga 100 juta dosis.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement