Kamis 31 Dec 2020 21:15 WIB

Pasukan Quds Iran Kritik Hubungan Arab Saudi-AS

Iran akan tetap melakukan pembalasan terhadap AS karena telah membunuh Soleimani

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Seorang pemrotes memegang sebuah kardus yang memperlihatkan potret Letnan Jenderal Komandan Revolusioner Iran (IRGC) dan komandan Pasukan Quds Qassem Soleimani selama demonstrasi di depan Gerbang Brandenburg, dekat dengan kedutaan AS di Berlin, Jerman, 4 Januari 2020
Foto: EPA-EFE/Clemens Bilan
Seorang pemrotes memegang sebuah kardus yang memperlihatkan potret Letnan Jenderal Komandan Revolusioner Iran (IRGC) dan komandan Pasukan Quds Qassem Soleimani selama demonstrasi di depan Gerbang Brandenburg, dekat dengan kedutaan AS di Berlin, Jerman, 4 Januari 2020

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Komandan Pasukan Quds Iran Mayor Jenderal (Mayjen) Esmail Qaani mengkritik hubungan Arab Saudi dengan Amerika Serikat (AS). Dia menegaskan Iran akan tetap melakukan pembalasan terhadap AS karena telah membunuh mantan komandan Pasukan Quds Mayjen Qasem Soleimani.

"Arab Saudi hidup di bawah beban penghinaan sebagai akibat dari subordinasi dan hubungannya dengan AS," kata Qaani saat berbicara di sebuah pertemuan di parlemen Iran dikutip laman Middle East Monitor, Kamis (31/12).

Baca Juga

Dia tak menjelaskan secara detail apa yang dimaksud dengan beban penghinaan yang ditanggung Saudi. Qaani kemudian melanjutkan bahwa AS akan menarik pasukannya dari kawasan Timur Tengah dalam waktu dekat.

Menurut dia, hal itu menekankan kebutuhan untuk membalas kematian Qasem Soleimani. "Mengingat langkah-langkah pada agenda pasukan perlawanan, mundurnya pasukan Amerika dari kawasan sudah dekat," ujarnya.

Awal bulan ini AS menarik sejumlah diplomat dari kedutaannya di Baghdad, Irak. Hal itu dilakukan menjelang peringatan satu tahun terbunuhnya Qassem Soleimani. Washington khawatir akan ada serangan balasan terhadap para diplomatnya di Irak.

Soleimani tewas di Bandara Internasional Baghdad, Irak, pada Januari lalu. Dia dibunuh saat berada dalam konvoi Popular Mobilization Forces (PMF), pasukan paramiliter Irak yang memiliki kedekatan dengan Iran. Iring-iringan mobil mereka menjadi sasaran tembak pesawat nirawak Washington.

Soleimani merupakan tokoh militer Iran yang memiliki pengaruh besar di kawasan Timur Tengah. Ia dipercaya memimpin Pasukan Quds, sebuah divisi atau sayap dari Garda Revolusi Iran yang bertanggung jawab untuk operasi ekstrateritorial, termasuk kontra-intelijen di kawasan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement