REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Demi mencegah kerumunan orang pada malam pergantian tahun, Kamis (31/12), Pemkot Bandar Lampung menutup ruas jalan protokol kota pada malam hari. Satpol PP dan kepolisian menjaga beberapa ruas jalan protokol dan tempat keramaian.
Jalan Protokol Kota Bandar Lampung yang kerap menjadi tempat keramaian pada malam tahun baru di masa pandemi Covid-19, yakni jalan menuju Bundaran Tugu Adipura. Diantaranya Jl Raden Intan, Jl Kartini dan Jl Sudirman. Petugas mengalihkan arus lalu lintas pengendara ke jalan lain.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandar Lampung Ahmad Husna mengatakan penutupan jalan protokol untuk mencegah adanya kerumunan warga agar tidak terjadi penyebaran Covid-19 pada malam tahun baru.
“Petugas Satpol PP dikerahkan untuk mengamankan di 20 kecamatan dalam Kota Bandar Lampung,” kata Ahmad Husna di Bandar Lampung, Kamis (31/12).
Pada apel pengamanan malam tahun baru, sebanyak 500 anggota Satpol PP Kota Bandar Lampung dikerahkan untuk menjaga tempat-tempat strategis potensi terjadinya kerumunan orang. Petugas Satpol PP tersebut berkoordinasi dengan polisi dan TNI, untuk mengamankan pada malam tahun baru.
Selain anggota Satpol PP Kota Bandar Lampung, juga turun anggota Satpol PP Provinsi Lampung dan juga BPBD Kota Bandar Lampung. Kasat Pol PP Kota Bandar Lampung Suhardi meminta masyarakat tidak merayakan malam pergantian tahun di luar rumah atau tempat kerumunan.
Menurut dia, saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19 dan juga Kota Bandar Lampung masih berstatus zona merah, artinya penyebaran virus terjadi peningkatan cukup tinggi.
Penutupan jalan protokol kota menuju Bundaran Tugu Adipura, yang menjadi pusat keramaian dan kerumunan setiap malam pergantian tahun menjadi efektif. Kendaraan motor dan mobil dilarang melintas dan parkir di kawasan tersebut, untuk mencegah adanya penumpukan kendaraan dan kerumunan orang.
“Kalau ditutup memang efektif biar tidak bisa ke bundaran dan juga lapangan Saburai Enggal. Apalagi dilarang parkir di jalan tersebut. Soalnya, kalau tidak dijaga pasti ramai,” ujar Wira (50 tahun), warga Bandar Lampung.