REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Malam pergantian tahun ini berbeda dengan malam pergantian tahun-tahun sebelumnya. Jika biasanya malam tahun baru dirayakan dengan berkumpul, bersenang-senang dengan keluarga atau kerabat bahkan dengan pesta besar-besaran, kali ini masyarakat diimbau untuk tidak menggelar pesta menyambut pergantian tahun.
Penyebabnya, pandemi Covid-19 belum ada tanda-tanda bakal mereda bahkan cenderung semakin serius. Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air per Rabu (30/12) mencapai 735.124 kasus. Angka itu didapatkan setelah ada penambahan 8.002 kasus positif Covid-19 dalam sehari.
Secara kumulatif, pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh bertambah 6.958 orang, sehingga jumlahnya menjadi 603.741 orang. Kemudian, ada penambahan 241 kasus kematian akibat Covid-19. Dengan demikian, pasien Covid-19 meninggal dunia jadi 21.944 orang.
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid mengimbau masyarakat untuk tidak membuat kerumunan-kerumunan acara menyambut pergantian tahun malam ini karena justru berpotensi menularkan penyebaran Covid-19. "Meskipun dari keluarga karena saat ini banyak klaster keluarga, saya yakin tahun baru banyak pertemuan antar keluarga, ini tetap harus diwaspadai karena klaster keluarga cukup tinggi belakangan ini," ujarnya, Kamis (31/12).
Dikatakan Gus Jazil, malam pergantian tahun sebaiknya justru digunakan untuk melakukan refleksi apa yang sudah dilakukan sepanjang 2020 dan menyusun rencana yang akan dilakukan pada tahun depan. "Akhir Tahun 2020 ini mari kita jadikan momentum untuk muhasabah, untuk melakukan refleksi apa yang telah kita lakukan sepanjang dan rencana apa pada 2021 nanti, termasuk bagaimana terus menjaga kesehatan keluarga, merencanakan pendidikan anak-anak, pekerjaan dan lainnya," tuturnya.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah yang sudah mengambil langkah tegas untuk menutup sementara seluruh pintu masuk bagi Warga Negara Asing (WNA) mulai 1-14 Januari 2021 dalam rangka mengantisipasi masuknya mutasi Covid-19 kedua yang dinilai lebih ganas.
"Tetapi Pemerintah juga jangan abai, Pemerintah Daerah utamanya karena menghadapi tahun baru ini meskipun sudah banyak imbauan, saya tahu sudah banyak imbauan untuk tidak melakukan perayaan tahun baru, tetapi seperti yang terjadi di Jakarta ini, banyak klaster keluarga. Saya menghimbau kepada masyarakat Jakarta khususnya dan tempat lain umumnya, klaster Covid-19 ini sekarang banyak dari klaster keluarga sehingga harus hati-hati," sarannya.
Gus Jazil juga meminta Pemerintah agar segera merealisasikan, bahkan bila perlu mempercepat peredaran Vaksin Covid-19 yang rencananya mulai dilakukan pada Januari 2021 mendatang. "Mudah-mudahan dipercepat vaksinasi ini, awal Januari mudah-mudahan sudah bisa dilakukan karena dianggap puncak Covid-19 ini ada di pertengahan Bulan Januari. Kita lihat besok apakah tahun baru ini menambah jumlah kasus atau tidak," katanya.
Gus Jazil sendiri rencananya akan mengisi pergantian tahun malam ini dengan berdoa bersama keluarga di rumah saja, dan mengikuti acara Dzikir dan Doa Akhir Tahun secara virtual yang digelar NU Peduli Covid-19 Kota Tangerang Selatan.