Kamis 31 Dec 2020 22:06 WIB

Pemerintah Siapkan Antisipasi Peningkatan Kasus Covid-19

Jika kasus positif masih tingg, pemerintah bisa membatasi mobilitas masyarakat.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Fuji Pratiwi
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. Pemerintah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi peningkatan kasus Covid-19 dimana pembatasan mobilitas masyarakat bisa saja dilakukan.
Foto: Foto: Lukas - Sekretariat Presiden
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. Pemerintah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi peningkatan kasus Covid-19 dimana pembatasan mobilitas masyarakat bisa saja dilakukan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan tren kasus positif di Indonesia hingga saat ini masih belum menunjukan penurunan yang signifikan. Karena itu, pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi.

Pertama, penegakan disiplin protokol kesehatan yang akan semakin diperketat untuk memastikan masyarakat seluruhnya patuh.

Baca Juga

"Penegakan disiplin ini akan terus dilakukan hingga nanti seluruh masyarakat mendapatkan vaksin dan herd immunity tercapai," kata Wiku saat konferensi pers, Kamis (31/12).

Selain itu, pemerintah juga akan memperkuat upaya 3T. Langkah ini merupakan upaya pemerintah untuk memastikan masyarakat dan kontak eratnya yang positif dapat terdeteksi lebih cepat serta memperoleh penanganan kesehatan sesuai standar.

"Sehingga dapat menekan angka kasus aktif dan mengurangi angka kematian serta meningkatkan angka kesembuhan," tambahnya.

Langkah terakhir jika kasus positif masih tinggi yakni dengan melakukan pembatasan mobilitas masyarakat. Wiku menyampaikan, mobilitas masyarakat yang tidak terkendali selama pandemi ini sangat berpotensi meningkatkan angka penularan. Karena itu, pembatasan sosial ini diharapkan dapat menekan penularan yang terjadi.  

"Pembatasan ataupun pelonggaran aktivitas sosial ekonomi masyarakat di suatu daerah merupakan aspek yang harus kita lakukan sejalan dengan naik turunnya kasus Covid-19," kata Wiku.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement