REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menuturkan, adanya kekurangan sebanyak 1.200 kamar untuk isolasi mandiri bagi penumpang dari luar negeri yang mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Informasi itu didapatkan setelah berkoordinasi dengan pihak Angkasa Pura II serta Satuan Tugas Penanganan Covid-19.
"Kita kekurangan 1.200 kamar malam ini untuk karantina lima hari, baik untuk WNI dan WNA," kata Sandi saat melakukan kunjungan bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria atau Ariza di Thamrin 10, Jakarta Pusat, Kamis (31/12).
Seperti diketahui, sesuai aturan pemerintah yang berlaku, penumpang pesawat internasional harus dikarantina selama lima hari setelah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Dengan adanya kondisi kekurangan kamar untuk isolasi tersebut, Sandi meminta bantuan Pemprov DKI Jakarta untuk menyediakan penambahan fasilitas karantina di Bandara Soekarno-Hatta.
"Jadi saya mohon izin juga matur koordinasi dengan Pak Wagub, bahwa kita nanti bisa membantu menyediakaan agar tidak terjadi tumpukan lagi seperti yg pernah viral beberapa hari yang lalu," kata Sandi.
Sandi mengaku telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait banyaknya penumpang pesawat yang memasuki Indonesia sebelum pemberlakuan penutupan WNA mulai 1 Januari 2021. "Saya berkoordinasi sama Pak Wagub karena malam ini Jakarta melalui Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng akan kehadiran para WNI dan WNA yang datang sebelum tanggal ditutupnya WNA masuk ke Indonesia, yaitu tanggal 1-14 Januari,” terangnya.
Sebelumnya diketahui, adanya foto viral di media sosial yang menggambarkan terjadinya kepadatan penumpang di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Dari foto tersebut tampak adanya keramaian sejumlah warga negara asing (WNA).