REPUBLIKA.CO.ID, Dukungan yang tegas, konsisten, dan berorientasi pada solusi untuk Azerbaijan yang membebaskan Nagorno-Karabakh dari pendudukan Armenia, dan pembukaan koridor Nakhchivan adalah kemenangan terbesar bagi kebijakan Turki pada 2020.
Seperti dilansir kantor berita Anadolu, Ahad (31/12), pembukaan koridor tersebut merupakan awal dari era baru politik luar negeri Turki di kawasan yang membentang dari Kaukasus hingga Asia Tengah. Turki menerapkan kebijakan luar negeri proaktif di Mediterania Timur, Libya, Suriah, Irak, dan Kaukasus sambil memerangi virus Corona yang telah memengaruhi seluruh dunia pada 2020.
Di saat Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) Minsk Group tidak menghasilkan solusi apa pun untuk masalah Nagorno-Karabakh, meski ada resolusi PBB, justru upaya militer, politik, dan diplomatik Turki membuahkan hasil.
Perang Karabakh selama 44 hari, yang dimulai dengan pelanggaran perbatasan dan serangan oleh Armenia, kemudian berakhir dengan kemenangan Azerbaijan.
Pada akhir perang, koridor Nakhchivan-Azerbaijan yang telah menjadi impian Turki selama lebih dari seabad, kembali dibuka. Hal itu memulihkan hubungan darat Turki dengan negara-negara Turki di Asia Tengah.
Kemenangan Karabakh dianggap sebagai pencapaian terpenting kebijakan luar negeri Turki pada 2020. Turki kini juga fokus pada peningkatan bobot politik, militer, dan ekonominya di kawasan.
Berbicara kepada Anadolu Agency, Aygun Attar, ketua Yayasan Kerja Sama dan Solidaritas Persahabatan Azerbaijan Turki (TADIV), menyatakan bahwa peristiwa terpenting yang menandai kebijakan luar negeri Turki pada 2020 adalah kebijakan Karabakh.