Sabtu 02 Jan 2021 05:14 WIB

Aturan Dasar Hubungan Antara Muslim dengan Non-Muslim

Koeksistensi dan perdamaian antarumat beragama harus dipertahankan.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Aturan Dasar Hubungan Antara Muslim dengan Non-Muslim
Foto: Data Republika
Aturan Dasar Hubungan Antara Muslim dengan Non-Muslim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap aspek kehidupan, selalu ada pedoman yang diikuti oleh Muslim. Pedoman atau aturan dasar menunjukkan adanya Allah sebagai Tuhan yang menjadi legislator sempurna, termasuk aturan dasar antara Muslim dengan non-Muslim. Berikut aturan dasar tersebut, dikutip dari About Islam.

Belas kasih untuk semua

Baca Juga

Aturan dasar untuk hubungan antara Muslim dengan non-Muslim didasarkan pada beberapa ayat. Pertama Allah berfirman dalam surat Al-Anbiya ayat 107 yang berbunyi:

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ

Wa mā arsalnāka illā raḥmatal lil-'ālamīn.

“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.”

Ayat ini dengan jelas meyakinkan Islam adalah rahmat bagi semua makhluk yang bertanggung jawab, baik manusia maupun jin. Islam adalah rahmat karena membimbing umat Islam menuju kebahagiaan, baik di dunia ini maupun di akhirat.

Tapi apakah Islam adalah rahmat hanya bagi mereka yang memilihnya sebagai keyakinan mereka atau haruskah Muslim memaksa orang untuk menerimanya? Surat Al-Baqarah ayat 256 bisa menjawabnya.

لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗوَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ

Lā ikrāha fid-dīn, qat tabayyanar-rusydu minal-gayy, fa may yakfur biṭ-ṭāgụti wa yu`mim billāhi fa qadistamsaka bil-'urwatil-wuṡqā lanfiṣāma lahā, wallāhu samī'un 'alīm.

“Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement