Sabtu 02 Jan 2021 05:55 WIB

Nabi SAW Mendengarkan Saran, Begini Teladannya

Musyawarah menjadi hal yang paling menonjol dari pribadi Nabi Muhammad SAW.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Nabi SAW Mendengarkan Saran, Begini Teladannya
Foto: Republika.co.id
Nabi SAW Mendengarkan Saran, Begini Teladannya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di sejumlah peristiwa besar Islam, Nabi Muhammad SAW selalu mengutamakan diri untuk bertawakal kepada Allah dan juga meminta saran kepada para sahabat. Musyawarah menjadi hal yang paling menonjol dari pribadi Nabi SAW di kala memimpin umat Islam.

Dalam buku Yang Tersembunyi dari Sirah Nabi karya Musthafa As-Siba’I dijelaskan, Nabi mendahulukan musyawarah dan menerima saran dari para sahabat. Dalam Perang Badar dan Perang Khaibar misalnya, Nabi menjadi teladan yang luhur karena Nabi berlaku sebagai hakim yang ikhlas, pemimpin bijaksana, dai yang benar yang mau mendengarkan saran dari para sahabat.

Baca Juga

Konsep musyawarah merupakan ajaran Islam yang bersumber langsung dari Allah. Dalam Alquran Surha As-Syura ayat 38, Allah SWT berfirman: “Wa amruhum suraa bainahum,”. Yang artinya: “Sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka,”.

Adapun sifat penguasa Muslim yang abadi dalam sejarah adalah meminta nasihat. Tidak berhak bagi pemimpin untuk berlaku sewenang-wenang dan bertukar pikiran dengan seorang ahli yang menyusahkannya. Disarankan untuk meletakkan orang ahli pada tempatnya, begitu pun ketika bertanya.

Allah berfirman dalam Alquran Surah Al-Anbiya ayat 7: “Fas-alu ahla ad-dzikri in kuntum la ta’lamun,”. Yang artinya: “Maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu jika kamu tiada mengetahui,”.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement