Jumat 01 Jan 2021 22:00 WIB

AstraZeneca Vaksin Covid Pertama yang akan Disetujui India

Lebih dari 50 juta dosis vaksin AstraZeneca telah disimpan oleh produsen lokal India

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Vaksin Covid-19 eksperimental yang dikembangkan AstraZeneca bersama University of Oxford.
Foto: EPA
Vaksin Covid-19 eksperimental yang dikembangkan AstraZeneca bersama University of Oxford.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI - Regulator obat India dikabarkan akan menyetujui vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Oxford University untuk penggunaan darurat. Keputusan tersebut akan membuka jalan bagi peluncuran vaksin di negara terpadat kedua di dunia tersebut.

Inggris dan Argentina telah mengesahkan vaksin AstraZeneca untuk penggunaan publik yang mendesak. Menurut dua sumber yang tidak menyebutkan jati dirinya, Organisasi Pengendalian Standar Obat Sentral India (CDSCO) dapat menyetujui vaksin yang dikembangkan secara lokal oleh Bharat Biotech.

Baca Juga

"Baik AstraZeneca dan Bharat Biotech akan mendapatkan persetujuan hari ini," kata salah satu sumber. "Semua persiapan sudah dilakukan dengan mempertimbangkan tanggal hari ini," ujarnya menambahkan.

Sumber lain kurang yakin tentang prospek Bharat Biotech. "Kami berharap," kata sumber lain tentang vaksin yang dikembangkan bersama Dewan Riset Medis India yang dikelola pemerintah.

Kelompok tersebut bertemu sehari menjelang uji coba nasional yang dijalankan untuk pengiriman vaksin di negara dengan lebih dari 10 juta infeksi virus corona itu. Lebih dari 50 juta dosis vaksin AstraZeneca telah disimpan oleh produsen lokalnya, Serum Institute of India (SII).

Salah satu sumber mengatakan suntikan dapat mulai dipindahkan dari penyimpanan pendingin ke negara bagian India pada Sabtu pagi. SII mengatakan dalam sebuah surel akan menunggu persetujuan akhir untuk datang sebelum berkomentar lebih jauh lagi.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement