REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Ray Fisher menyebutkan bahwa dirinya akan hengkang dari DC Films tampaknya semakin jelas. Pemeran karakter Cyborg dalam film “Justice League” itu memberikan kesan akan mundur terkait unggahan Presiden DC Films, Walter Hamada.
Walter Hamada sebelumnya menjadi subjek artikel New York Times. Artikel itu merinci rencana masa depan Warner Film dan beberapa film pahlawan super yang terinspirasi dari komik DC Amerika Serikat. Mengutip artikel tersebut dalam akun twitter Fisher, @ray8fisher, menyebutkan Walter Hamada adalah sosok yang berbahaya.
“Kebohongan, ia berusaha untuk merusak masalah yang sangat nyata dari investigasi Justice League. Saya tidak akan berpartisipasi dalam produksi apa pun yang terkait dengannya,” tulis Fisher, dilansir di laman Entertainment, Jumat (1/1).
Perwakilan Warner Bros. menolak berkomentar mengenai cicitan tersebut. Sementara perwakilan Fisher tidak segera menanggapi permintaan komentar dari wartawan.
Fisher sebelumnya diduga kecewa karena pelanggaran di studio, termasuk Hamada, serta sutradara Joss Whedon di tengah pembuatan blockbuster “Justice League” pada 2017. Saat ini, penyelidikan masalah tersebut tengah masih dilakukan perusahaan induk WarnerMedia.
Fisher akan muncul dalam film Justice League karya sutradara Zack Snyder yang akan dirilis di HBO Max berdurasi empat jam. Dia seharusnya kembali untuk film Flash yang akan datang. Namun, pernyataannya di Twitter membuatnya akan mustahil terjadi.
Dalam wawancara bulan Oktober dengan Forbes, Fisher berbicara tentang kekecewaannya pada Hamada terkait penyelidikan WarnerMedia atas klaimnya. Aktor tersebut menuduh Whedon menunjukkan perilaku kasar, tidak profesional, dan sama sekali tidak dapat diterima selama pembuatan Justice League.
Tuduhan juga dilontarkan bahwa Whedon hanya secara digital mengubah warna kulit aktor kulit berwarna dalam film tersebut. Whedon membantah klaim tersebut melalui perwakilannya.