REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Lembaga Amil Zakat (LAZ) Panti Yatim Indonesia memberikan bantuan bedah warung kepada Hayanih, salah seorang pemilik warung kecil yang menghidupi kedua anaknya. Tedi selaku Perwakilan dari Panti Yatimm Indonesia (PYI) yang menyerahkan secara langsung bantuan tersebut, di Kampung Poncol, Desa Babakan, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Senin (28/12).
Tedi menjelasakan, Hayanih merupakan pedagang kecil yang kesulitan dalam kehidupannya, baik kebutuhan pokok ataupun tempat tinggal. “Ia juga seorang janda yang sebelumnya memilih berjualan asongan dan tinggal di stasiun Depok bersama kedua anaknya daripada mengemis di jalanan. Kini tinggal di lahan kecil yang diberikan oleh saudaranya dan hanya di tutupi oleh terpal,” kata manajer Pemberdayaan PYI Yatim dan Zakat itu dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Ia juga sempat ditangkap Satpol PP, lanjut Tedi, dikarenakan berjualan asongan saat pandemi Covid-19, dan membawa kedua anaknya yang berusia sebelas tahun dan seorang balita usia satu setengah tahun.
“Bantuan yang kami salurkan berbentuk bahan bangunan senilai Rp 6 juta yang nantinya akan digunakan untuk merenovasi warung. Dan paket sembako yang disalurkan berupa, beras 60 Kg, mie instan tiga dus, susu anak, minyak goreng, tah celup, dan gula pasir. Untuk bantuan paket sembako sendiri dilakukan penyaluran sebanyak tiga termin,” kata Tedi.
Ia mengemukakan, bantuan yang diserahkan oleh pihaknya merupakan program pemberdayaan Panti Yatim Indonesia yakni, bedah warung yang memang diperuntukkan kepada warung kecil seperti yang dimiliki oleh Hayanih tersebut. Juga, program perbaikan gizi yatim yang tinggal di luar asrama yatim yang dididik langsung oleh PYI Yatim dan Zakat.
Tedi berharap bantuan yang diberikan bisa ikut meringankan beban Hayanih. “Harapannya, semoga dengan bantuan ini, dapat meringankan beban kehidupan Ibu Hayanih dan kedua anaknya. Baik kebutuhan pokok maupun tempat tinggal,” ujarnya.
Hayanih mengucapkan banyak terimakasih kepada PYI. “Terima kasih banyak kepada PYI yang sudah membantu saya, mengurangi beban kebutuhan pokok dan tempat tinggal sekaligus warung kecil saya menjadi hangat dan layak huni buat saya”.
“Saya berharap dapat memenuhi kebutuhan anak-anak saya walaupun pendapatan saya dari memulung dan berdagang di warung kecil ini. Semoga PYI juga tidak melupakan saya yang terlantar ini dan membantu saya dalam memenuhi kebutuhan pokok anak-anak saya,” tutur Hayanih sambil bercucur air mata.