Penelitian itu merupakan yang terbaru dari serangkaian makalah selama bertahun-tahun tentang dampak negatif kafein pada kehamilan. Konsumsi pada tingkat tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran dan pertumbuhan janin yang terhambat. Ini juga menjadi studi pertama yang melihat dampak dari rendahnya asupan ibu hamil terhadap anaknya.
“Saya setuju dengan pernyataan bahwa tidak ada tingkat konsumsi kafein yang aman selama kehamilan,” kata kepala ahli gizi di hotel The Retreat, The Palm Dubai yang berbasis di Uni Emirat Arab, Alexandra Chaston.
Dia menjelaskan, kafein adalah stimulan. Karena itu, kafein dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, padahal keduanya tidak ideal saat hamil.
Kafein juga bersifat diuretik. Artinya, asupan kafein bisa menyebabkan orang kehilangan cairan tubuh dengan sering buang air kecil dan mengakibatkan dehidrasi.