REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Seorang jurnalis di Afghanistan ditembak mati dalam sebuah penyerangan di provinsi tengah Ghor pada Jumat (1/1). Ia menjadi jurnalis kelima yang tewas dalam dua bulan terakhir.
Jurnalis yang tewas itu bernama Adel Aimaq (28 tahun). Dia adalah pemimpin redaksi stasiun radio Sada-e-Ghor (Suara Ghor).
“Sayangnya, Bismellah Adel Aimaq, kepala Radio Sada-e-Ghor, dibunuh oleh orang-orang bersenjata tak dikenal malam ini di Firoz Koh. Dia berusia 28 tahun, dan mulai bekerja dengan Radio Sada-e-Ghor sejak 2015,” kata Wakil Gubernur Ghor Habibollah Radmanesh pada Sabtu (2/1).
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengutuk pembunuhan tersebut. Ia mengatakan pemerintahnya berkomitmen untuk mendukung dan mempromosikan kebebasan berekspresi.
"Taliban dan kelompok teroris lainnya tidak dapat membungkam suara sah jurnalis dan media dengan melakukan serangan semacam itu," kata Ghani lewat akun Twitter pribadinya.
Kendati Ghani menyinggung nama Taliban, belum ada pihak atau kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan Aimaq. Pembunuhan yang menargetkan jurnalis, pejabat pemerintah, dan aktivis hak asasi manusia telah meningkat pesat dalam beberapa bulan terakhir.
Padahal saat ini Pemerintah Afghanistan sedang menjalin pembicaraan damai dengan Taliban di Doha, Qatar. Pada Desember lalu, Taliban menyatakan mereka tidak terlibat dalam aksi pembunuhan jurnalis.