REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban dilaporkan telah menculik 45 penumpang bus di barat provinsi Herat pada Sabtu (2/1), sekitar pukul 07.00 waktu setempat. Belum diketahui nasib para penumpang tersebut.
"Kelompok pemberontak bersenjata mencegat bus dengan puluhan penumpang di dalamnya di area Childokhtaran sepanjang jalan raya kota Herat-Turgundhi sekitar pukul 07.00 dan membawanya ke lokasi yang tak diketahui," kata kepala distrik Rubat-e-Sangi Lal Mohammad Omarzai, dikutip laman Asian National News.
Taliban belum merilis konfirmasi atau keterangan mengenai hal tersebut. Pada Jumat (1/1) lalu, seorang jurnalis Afghanistan ditembak mati dalam sebuah penyerangan di provinsi tengah Ghor. Ia menjadi jurnalis kelima yang tewas dalam dua bulan terakhir.
Jurnalis yang tewas itu bernama Adel Aimaq (28 tahun). Dia adalah pemimpin redaksi stasiun radio Sada-e-Ghor (Suara Ghor). Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengutuk pembunuhan tersebut. Ia mengatakan pemerintahnya berkomitmen untuk mendukung dan mempromosikan kebebasan berekspresi.
"Taliban dan kelompok teroris lainnya tidak dapat membungkam suara sah jurnalis dan media dengan melakukan serangan semacam itu," kata Ghani lewat akun Twitter pribadinya.
Kendati Ghani menyinggung nama Taliban, belum ada pihak atau kelompok yang mengeklaim bertanggung jawab atas pembunuhan Aimaq. Pembunuhan yang menargetkan jurnalis, pejabat pemerintah, dan aktivis hak asasi manusia telah meningkat pesat dalam beberapa bulan terakhir.
Padahal saat ini Pemerintah Afghanistan sedang menjalin pembicaraan damai dengan Taliban di Doha, Qatar. Pada Desember lalu, Taliban menyatakan mereka tidak terlibat dalam aksi pembunuhan jurnalis.