REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kingsley Coman mengungkapkan rekan setimnya di Bayern Muenchen menggodanya karena takut menyundul bola. Pemain berusia 24 tahun, yang menjadi penentu kemenangan Muenchen pada final Liga Champions 2020 dengan sundulan keras, mengaku harus menutup mata saat hendak menanduk bola.
"Hanya karena saya sedikit takut menyundul bola, dan rekan satu tim saya mengolok-olok saya," kata Coman dikutip dari Goal, Sabtu (2/1).
Ia mengatakan, orang bisa melihatnya di foto. Setiap menanduk bola, Coman memejamkan mata. Menurut dia, ini refleks alamiah.
"Saya selalu berusaha untuk tetap membuka mata, tetapi pada saat-saat terakhir saya selalu memiliki refleks ini," kata dia.
Selain upaya krusialnya melawan Paris Saint-Germain, Coman tidak pernah menjadi pemain sayap paling produktif. Penghitungan 10 golnya pada 2018/19 adalah satu-satunya saat dia mencapai dua digit dalam satu musim. Namun dengan lima gol musim ini, itu menjadi tolok ukur Coman berada di jalur yang tepat.
Coman pernah mengakui bahwa dia tidak akan pernah menjadi mesin pembunuh di depan gawang, meskipun itu area permainannya yang pasti ingin dia tingkatkan. "Saya harus lebih banyak hadir di depan gawang dan saya menciptakan lebih banyak peluang," katanya pada 2019.
"Saya tidak berpikir saya akan menjadi seseorang yang mencetak 30, 40 atau 50 gol dalam satu musim. Naluri untuk menjadi pembunuh di depan gawang, itu tidak wajar bagi saya, bahkan jika saya bekerja untuk itu,
Ia mengaku suka mencetak gol. Ia tahu mencetak gol itu sangat penting. Coman mengaku berusaha agar bisa lebih baik dalam mencetak gol.