REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Bitcoin telah melampaui nilai 30 ribu dolar AS untuk pertama kalinya, melanjutkan kenaikan tajam baru-baru ini. Mata uang kripto virtual ini mencapai 30.823,30 dolar AS pada 13.13 GMT pada hari Sabtu (2/1), hanya beberapa minggu setelah melonjak di atas 20 ribu dolar AS untuk pertama kalinya.
Pada tahun lalu, nilai Bitcoin hampir empat kali lipat berkat minat dari investor besar yang mencari keuntungan cepat. Beberapa analis berpikir nilainya bisa naik lebih jauh karena dolar AS terus turun, dilansir di BBC, Ahad (3/1).
Sementara nilai mata uang AS naik pada bulan Maret di awal pandemi virus corona karena investor mencari keamanan di tengah ketidakpastian, nilai mata uang tersebut telah turun karena stimulus utama dari Federal Reserve AS. Dolar AS berakhir tahun lalu dengan kerugian tahunan terbesar sejak 2017.
Bitcoin diperdagangkan dengan cara yang hampir sama dengan mata uang nyata seperti dolar AS dan poundsterling. Baru-baru ini ia mendapatkan dukungan yang berkembang sebagai bentuk pembayaran daring, dengan PayPal di antara pengadopsi mata uang digital terbaru.
Tetapi mata uang kripto juga terbukti menjadi investasi yang tidak stabil. Rally sebelumnya di tahun 2017 hampir saja menembus level 20 ribu dolar AS. Namun rally juga telah mencapai titik terendah yang ekstrem dan sebelumnya telah jatuh di bawah 3.300 dolar AS. Nilainya melewati 19 ribu dolar AS pada November tahun lalu sebelum turun tajam lagi.
Gubernur Bank of England Andrew Bailey memperingatkan penggunaannya sebagai metode pembayaran pada bulan Oktober.
"Saya harus jujur, sulit untuk melihat bahwa Bitcoin memiliki apa yang kita sebut nilai intrinsik. Mungkin memiliki nilai ekstrinsik dalam arti orang menginginkannya." kata Bailey. Tambahnya, ia sangat gugup tentang orang-orang yang menggunakan Bitcoin untuk pembayaran, menunjukkan bahwa investor harus menyadari harganya sangat tidak stabil.