Ahad 03 Jan 2021 07:30 WIB

Menlu Iran Minta Trump tak Terjebak Provokasi Israel

Israel memprovokasi perang melalui serangan terhadap pasukan AS di Irak.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ani Nursalikah
Menlu Iran Minta Trump tak Terjebak Provokasi Israel. Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif
Foto: AP/Matias Delacroix
Menlu Iran Minta Trump tak Terjebak Provokasi Israel. Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mendesak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak terjebak oleh dugaan rencana Israel, Sabtu (2/1). Israel, menurutnya, memprovokasi perang melalui serangan terhadap pasukan AS di Irak.

"Intelijen baru dari Irak menunjukkan agen-provokator Israel sedang merencanakan serangan terhadap Amerika, menempatkan Trump dengan casus belli palsu (bertindak membenarkan perang)," kata Zarif dalam sebuah kicauan di Twitter.

Baca Juga

Zarif mengeluarkan peringatan pada peringatan pembunuhan jenderal Iran Qassem Soleimani oleh AS pada serangan pesawat nirawak di Irak, 3 Januari 2020. AS menyalahkan milisi yang didukung Iran atas serangan roket biasa terhadap fasilitas AS di Irak, termasuk di dekat kedutaan AS.

“Hati-hati dengan jebakan, @realDonaldTrump. Kembang api apa pun akan meledak nantinya,” tulis Zarif.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Kementerian Luar Negeri Israel menolak mengomentari pernyataan Zarif. Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar tersebut.

Sebelum pernyataan Zarif muncul, Esmail Ghaani, yang menggantikan Soleimani sebagai kepala pasukan elite Quds, mengatakan Iran masih siap menanggapi tindakan AS. Sedangkan militer AS menerbangkan dua pengebom B-52 berkemampuan nuklir ke Timur Tengah sebagai pesan pencegahan ke Iran. 

https://www.reuters.com/article/usa-iran-israel-zarif/irans-foreign-minister-urges-trump-to-avoid-israel-trap-to-provoke-war-idUSKBN2970E9?il=0

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement