Ahad 03 Jan 2021 08:40 WIB

Israel Sudah Vaksinasi 12 persen Penduduknya

Jumlah orang sudah divaksin Covid-19 di Israel tertinggi di dunia.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Indira Rezkisari
 Orang yang berusia di atas 60 tahun menerima dosis pertama vaksin virus corona, di Arena Olahraga Heichal Shlomo yang berubah menjadi pusat vaksinasi besar-besaran di Tel Aviv, Israel, 22 Desember 2020.
Foto: EPA-EFE/ABIR SULTAN
Orang yang berusia di atas 60 tahun menerima dosis pertama vaksin virus corona, di Arena Olahraga Heichal Shlomo yang berubah menjadi pusat vaksinasi besar-besaran di Tel Aviv, Israel, 22 Desember 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel telah memberikan vaksinasi virus corona kepada lebih dari satu juta orang. Jumlah tersebut merupakan tingkat tertinggi di dunia, seiring dengan peningkatan upaya imunisasi global.

Israel memiliki tingkat dosis vaksinasi 11,55 per 100 orang, diikuti oleh Bahrain pada 3,49 dan Inggris pada 1,47, menurut situs pelacakan global yang berafiliasi dengan Universitas Oxford. Sebagai perbandingan, Prancis baru memvaksinasi 138 orang secara total hingga 30 Desember.

Baca Juga

Lebih dari 1,8 juta orang kini telah meninggal karena virus corona di seluruh dunia. Angka komparatif tentang vaksinasi dikumpulkan oleh Our World in Data, yang merupakan kolaborasi antara Universitas Oxford dan badan amal pendidikan, dilansir di BBC, Ahad (3/1).

Mereka mengukur jumlah orang yang telah menerima dosis pertama vaksin virus corona. Sebagian besar vaksin yang disetujui untuk digunakan sejauh ini bergantung pada dua dosis, yang diberikan dengan jarak lebih dari seminggu.

AS gagal mencapai target vaksinasi 20 juta orang pada akhir tahun 2020, dengan hanya 2,78 juta yang menerima suntikan pada 30 Desember.

Israel memulai vaksinasi pada 19 Desember dan memberikan suntikan kepada sekitar 150 ribu orang setiap hari, dengan prioritas diberikan kepada mereka yang berusia di atas 60-an, petugas kesehatan, dan orang-orang yang secara klinis rentan. Mereka mengamankan pasokan vaksin Pfizer-BioNTech setelah negosiasi sejak awal pandemi.

Israel menghubungi orang-orang dengan akses prioritas ke vaksin melalui sistem perawatan kesehatannya, menurut undang-undang yang harus didaftarkan oleh semua orang Israel ke penyedia layanan kesehatan yang diakui. "Israel telah membagi dengan aman pengiriman vaksin Pfizer, yang harus disimpan pada suhu -70C," ujar Menteri Kesehatan Yuli Edelstein. Ini berarti sejumlah kecil vaksin dapat dikirim ke komunitas terpencil.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang berkampanye untuk pemilihan kembali, telah memperkirakan Israel dapat keluar dari pandemi paling cepat Februari. Saat ini Israel sedang dalam lockdown nasional ketiga.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement