REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Pemerintah Iran berencana untuk memperkaya uranium hingga 20 persen di fasilitas nuklir bawah tanah Fordo secepat mungkin. Langkah tersebut dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat di hari-hari terakhir pemerintahan Presiden Donald Trump.
"Kami seperti tentara dan jari kami yang memicunya. Komandan harus memerintahkan dan kami menembak. Kami siap untuk ini dan akan memproduksi (uranium yang diperkaya 20 persen) sesegera mungkin," kata kepala Organisasi Energi Atom Iran, Ali Akbar Saleh, kepada televisi pemerintah Iran.
Keputusan Iran untuk mulai memperkaya hingga 20 persen satu dekade lalu hampir membawa serangan Israel yang menargetkan fasilitas nuklirnya. Ketegangan ini mereda dengan kesepakatan Nuklir pada 2015.
Keputusan Iran datang setelah parlemennya mengesahkan RUU yang kemudian disetujui oleh pengawas konstitusional. Aturan ini bertujuan untuk meningkatkan pengayaan guna menekan Eropa agar memberikan keringanan sanksi.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengakui Iran telah memberi tahu inspekturnya tentang keputusan tersebut melalui surat setelah berita bocor pada Jumat (1/1) malam. “Iran telah memberi tahu badan tersebut bahwa untuk mematuhi tindakan hukum yang baru-baru ini disahkan oleh parlemen negara itu, Organisasi Energi Atom Iran bermaksud untuk memproduksi uranium yang diperkaya rendah ... hingga 20 persen di Pabrik Pengayaan Bahan Bakar Fordo,” kata lembaga itu dalam sebuah pernyataan.
IAEA menambahkan, Iran tidak mengatakan kapan rencananya untuk meningkatkan pengayaan. Meskipun badan tersebut memiliki inspektur yang hadir di Iran selama 24 jam sehari sepekan dan memiliki akses reguler ke Fordo.
Salehi mengatakan Iran perlu mengganti uranium alami dalam sentrifugal di Fordo untuk bahan yang sudah diperkaya hingga 4 persen untuk memulai proses menjadi 20 persen. “Itu harus dilakukan di bawah pengawasan IAEA,” katanya.
Pengayaan di Fordo ini dapat dikatakan sangat strategis karena dekat kota suci Syiah Qom, sekitar 90 kilometer barat daya Teheran. Terlindung oleh pegunungan, Fordo dikelilingi oleh senjata anti-pesawat dan benteng pertahanan lainnya. Wilayah seukuran lapangan sepak bola, cukup besar untuk menampung 3.000 sentrifugal, dilansir dari AP.