REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah pakar yang terdiri dari akademisi, ahli kesehatan, ahli pendidikan dan pegiat pendidikan merekomendasikan agar Kota Bandung tetap menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada semester genap tahun 2021. Hal itu terungkap saat kegiatan forum diskusi terbatas yang diselenggarakan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Selasa (29/12).
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung, Cucu Saputra, mengatakan belajar tatap muka di Kota Bandung pada semester genap tahun 2021 belum dapat dilaksanakan akibat pandemi Covid-19 yang masih terjadi. Ia menyebutkan para pakar merekomendasikan kegiatan belajar tetap dilaksanakan secara daring.
"Jadi kita tidak membuat keputusan hanya membuat rekomendasi, ya intinya dari berbagai pandangan dan kajian dan berbagai pihak akademisi, ahli kesehatan, ahli pendidikan, juga para pegiat pendidikan menyepakati pembelajaran jarak jauh diperpanjang," ujarnya saat dikonfirmasi, Ahad (3/1).
Menurutnya, para pakar memberikan catatan agar kualitas pelaksanaan pembelajaran jarak jauh terus ditingkatkan. Ia mengatakan, hasil diskusi akan dilaporkan kepada Wali Kota Bandung, Oded M Danial sebagai bahan pertimbangan menentukan keputusan tentang pembelajaran.
"Iya (dilaporkan) dan akan disampaikan ke beliau, kami akan melaporkan dan sebelum pembelajaran semester genap sudah ada keputusan dari wali kota," katanya.
Ia mengungkapkan, salah satu alasan pembelajaran jarak jauh tetap direkomendasikan karena penyebaran Covid-19 di Kota Bandung yang belum terkendali. Cucu menambahkan, sekolah-sekolah di Kota Bandung sudah siap jika akan melaksanakan belajar tatap muka namun kebijakan tidak bisa berdiri sendiri dari Disdik.
"Pertimbangan utama belum terkendali penyebaran covid-19 di Kota Bandung, kalau sisi kesiapan sekolah sudah siap tapi kan tidak berdiri sendiri harus memperhatikan yang lain terutama penyebaran Covid-19," ungkapnya.
Pusat data dan informasi Covid-19 Kota Bandung merilis hingga Sabtu (2/1) kasus kumulatif Covid-19 mencapai 5.697. Terdiri dari 538 kasus aktif, 5.005 kasus sembuh dan 154 kasus meninggal dunia.