REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Larangan luas terhadap penggunaan wadah sekali pakai, garpu, sedotan, dan barang lainnya yang berlaku di ibu kota Meksiko, telah berlaku sejak Jumat (1/1). Penetapan tersebut telah dipersiapkan selama lebih dari satu tahun.
Melansir AP, Ahad (3/1), Menteri lingkungan Mexico City mengatakan melalui Twitter bahwa wilayah tersebut mulai menetapkan aturan tanpa plastik sekali pakai. Pesan tersebut mendorong orang untuk berpikir untuk selalu membawa wadah yang dapat digunakan kembali.
Anggota parlemen Mexico City mengeluarkan larangan kantong plastik, peralatan, dan barang-barang plastik sekali pakai lainnya pada 2019. Kota berpenduduk 9 juta orang ini telah menghabiskan setahun terakhir untuk menyesuaikan atau dalam beberapa kasus mengabaikan perubahan hukum yang akan datang. Larangan kantong plastik mulai berlaku tahun lalu.
Tas ringan yang diduga dapat terurai secara hayati telah menjadi lebih umum di warung makan jalanan kota. Sedotan plastik lebih jarang ditawarkan. Tortilla segar diserahkan dengan dibungkus kertas atau kain yang dibawa pembeli.
Meski telah berlaku beberapa hari, nyatanya peraturan tersebut tidak berjalan dengan baik karena tidak ada denda atau sanksi. Salah satunya pedagang tamale di sudut jalan Mexico City.
Dia masih menggunakan kantong plastik dan menawarkan dua sendok plastik kecil. "Dengan virus korona, mereka (pihak berwenang) melupakannya," ujarnya.
Larangan tersebut juga mencakup gelas plastik sekali pakai, pengaduk plastik, kapsul kopi sekali pakai, dan balon di antara barang-barang lainnya. Pada 2019, badan lingkungan kota, Mexico City menghasilkan sekitar 13.000 ton sampah per hari.