Ahad 03 Jan 2021 11:03 WIB

Vaksin Covid-19 Diprediksi akan Wajib di Lingkungan Sekolah

Vaksin Covid-19 juga diprediksi akan diwajibkan di untuk perusahaan perjalanan.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Vaksin Covid-19 juga diprediksi akan diwajibkan di untuk perusahaan perjalanan (Foto: ilustrasi)
Foto: AP/Natacha Pisarenko
Vaksin Covid-19 juga diprediksi akan diwajibkan di untuk perusahaan perjalanan (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penasihat kesehatan Gedung Putih Dr Anthony Fauci berpendapat ada beberapa entitas khusus yang bisa segera mendapatkan vaksin virus Covid-19. Fauci mengaku tidak akan terkejut melihat sekolah dan perusahaan terkait perjalanan yang akan segera mewajibkan vaksin virus corona dalam waktu dekat.

Dalam wawancara dengan Newsweek, dilansir BGR, Ahad (3/1), Dr Fauci berspekulasi akan ada beberapa kasus di mana mendapatkan vaksin diperlukan untuk orang-orang tertentu. Misalnya, bagi mereka yang sedang bepergian.

Baca Juga

"Semuanya akan dibahas untuk diskusi," kata Dr Fauci.

Fauci yang juga Pakar penyakit penular mengatakan, kemungkinan anjuran mewajibkan vaksin tidak akan datang datang dari pemerintah federal. Akan tetapi penerapan vaksin diyakini segera diterapkan di sekolah dan entitas terkait perjalanan. Fauci mengharapkan sistem sekolah memang mewajibkan vaksin COVID, meskipun mandat itu tidak datang dari tingkat federal.

“Sistem sekolah di seluruh kota mungkin memerlukannya di beberapa kota tetapi tidak di kota lain, dan itulah yang saya maksud dengan hal-hal yang tidak dilakukan secara terpusat tetapi secara lokal,” katanya.

Pada bulan Oktober, misalnya, survei oleh American Nurses Association menemukan bahwa sepertiga dari 13.000 perawat tidak akan secara sukarela menerim vaksin virus corona. Untuk itu, Dr Fauci juga mengeluhkan bahwa di AS masih harus menghadapi jalan cukup panjang dalam upaya vaksinasi virus corona.

Sampai saat ini, sudah lebih dari 3 juta vaksin corona telah diberikan di AS. Menurut perhitungan dari CNBC, AS mencatat setidaknya 181.998 kasus virus corona baru setiap harinya bersama dengan setidaknya 2.313 kematian terkait virus.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement