Ahad 03 Jan 2021 12:09 WIB

Meksiko Pelajari Kasus Dokter Dirawat Usai Vaksin Covid-19

Diagnosa awal, dokter tersebut mengalami peradangan otak.

 Seorang pekerja medis menunjukkan kepada media vaksin Pfizer-BioNTech melawan Covid-19. Otoritas Meksiko mengatakan sedang mempelajari kasus dokter perempuan berusia 32 tahun yang dirawat di rumah sakit usai menerima vaksin Covid-19.
Foto: EPA-EFE/MARTIN DIVISEK
Seorang pekerja medis menunjukkan kepada media vaksin Pfizer-BioNTech melawan Covid-19. Otoritas Meksiko mengatakan sedang mempelajari kasus dokter perempuan berusia 32 tahun yang dirawat di rumah sakit usai menerima vaksin Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Otoritas Meksiko mengatakan sedang mempelajari kasus dokter perempuan berusia 32 tahun yang dirawat di rumah sakit usai menerima vaksin Covid-19. Ia menerima injeksi vaksin buatan Pfizer-BioNTech.

Dokter, yang identitasnya tidak diungkap, dibawa ke ICU rumah sakit umum di Negara Bagian Nuevo Leon. Ia sebelumnya mengalami kejang, kesulitan bernapas dan ruam pada kulit.

Baca Juga

"Diagnosa awal encephalomyelitis," demikian pernyataan Kementerian Kesehatan pada Jumat malam. Encephalomyelitis merupakan peradangan pada otak dan sumsung tulang belakang.

Kementerian menambahkan bahwa dokter tersebut memiliki riwayat reaksi alergi. Otoritas juga menyebutkan tidak ada bukti dari uji klinis bahwa seseorang mengalami peradangan otak setelah mendapatkan vaksin.

Pfizer dan BioNTech tak bisa dihubungi untuk dimintai komentar. Lebih dari 126.500 orang di Meksiko meninggal karena Covid-19. Negara itu mulai mendistribusikan gelombang pertama vaksin Covid-19 kepada petugas kesehatan pada 24 Desember, dilansir dari Reuters, Ahad (3/1).

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement