Ahad 03 Jan 2021 14:44 WIB

Kementan: Produksi Kedelai Capai 300 Ribu Ton

Saat ini hambatan bagi para petani karena berkurangnya harga jual panen yang rendah

Rep: novita intan/ Red: Hiru Muhammad
Pengrajin tempe beraktivitas di salah satu Sentra Produksi Tempe, Utan Panjang, Jakarta, Ahad (3/1). Sebagai bentuk protes melonjakanya harga kedelai impor yang mencapai Rp 9.500 per kilogram dari harga normal Rp7.200 per kilogram, Sejumlah produsen tahu dan tempe di Jabodetabek menggelar aksi mogok dagang pada 1 s/d 3 Januari 2021. Mereka meminta pemerintah untuk membuat skema tata niaga kedelai yang saling menguntungkan demi menjaga stabilitas harga untuk kenyamanan pelaku UKM tersebut yang jumlahnya cukup besar.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Pengrajin tempe beraktivitas di salah satu Sentra Produksi Tempe, Utan Panjang, Jakarta, Ahad (3/1). Sebagai bentuk protes melonjakanya harga kedelai impor yang mencapai Rp 9.500 per kilogram dari harga normal Rp7.200 per kilogram, Sejumlah produsen tahu dan tempe di Jabodetabek menggelar aksi mogok dagang pada 1 s/d 3 Januari 2021. Mereka meminta pemerintah untuk membuat skema tata niaga kedelai yang saling menguntungkan demi menjaga stabilitas harga untuk kenyamanan pelaku UKM tersebut yang jumlahnya cukup besar.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya mendorong peningkatan kualitas kedelai lokal. Hal ini menyusul kenaikan harga kedelai di beberapa pasar. Kepala Sub-Direktorat Serelia Kementan Mulyono mengatakan pihaknya tetap mendorong daerah-daerah sentra untuk terus menanam kedelai secara swadaya. Tercatat sepanjang 2020 produksi kedelai mencapai 300 ribu ton.“Kementan tetap mendorong untuk pengembangan kedelai lokal meskipun bantuan untuk pengembangan kedelai pada 2021 hanya 125 ribu hektare,” ujarnya ketika dihubungi Republika, Ahad (3/1).

Mulyono menyebut saat ini hambatan bagi para petani karena berkurangnya harga jual panen yang rendah, sehingga petani beralih komoditas lain yang menjanjikan. Berdasarkan Permendag No 7 Tahun 2020 harga acuan pembelian kedelai lokal tingkat petani sebesar Rp 8.500 per kilogram namun katanya tidak berjalan di lapangan.

Dengan kondisi ini, kedelai impor yang masih terus menjadi tumpuan untuk memproduksi tahu tempe. Meskipun harganya sedang naik, Kementerian Perdagangan menyebut Asosiasi Importir Kedelai Indonesia masih punya stok di gudang sekitar 450 ribu ton.

Saat ini harga kedelai mencapai Rp 9.200 sampai Rp 10.000 per kilogram, bahkan ada yang lebih dari Rp 10.000 per kilogram. Padahal biasanya harga normal kisaran Rp 6.500 sampai Rp 7.000 per kilogram. 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement