REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pemerintah Turki mengumumkan munculnya kasus pertama varian virus corona Inggris baru-baru ini. Pemerintah Turki menekankan bahwa semua tindakan pencegahan telah diambil guna mengindari penularan Covid-19 jenis baru itu.
"Dalam penyelidikan yang dilakukan karena mutasi yang berasal dari Inggris, virus yang bermutasi terdeteksi pada 15 orang yang masuk ke Turki dari Inggris dan tindakan yang diperlukan telah diambil," kata Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca dilansir dari Anadolu Agency pada Ahad (3/2).
Koca menyampaikan pintu masuk dari Inggris ke Turki untuk sementara ditangguhkan karena Covid-19 jenis baru ini. Koca mengatakan orang-orang yang melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi juga telah dikarantina.
Diketahui, Inggris telah melaporkan varian baru virus corona yang menurut para pejabat pemerintahannya sangat menular. Walau demikian sejauh ini tidak ada bukti yang lebih mungkin menyebabkan penyakit parah atau kematian dari pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Turki pada hari Jumat melaporkan 12.203 lebih banyak infeksi dan 212 kematian baru akibat virus korona baru selama 24 jam terakhir. Penghitungan infeksi melebihi 2,22 juta, sementara jumlah kematian naik menjadi 21.093 di negara itu.
Pandemi Covid-19 telah merenggut lebih dari 1,82 juta jiwa di 191 negara dan wilayah sejak Desember lalu. Lebih dari 83,68 juta kasus telah dilaporkan di seluruh dunia, dengan lebih dari 47,19 juta pemulihan, menurut angka yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins AS. AS, India, dan Brasil tetap menjadi negara yang paling parah terkena penyakit yang berasal dari China itu.