REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) akan mendorong penggunaan kedelai lokal, sebagai respons atas aksi mogok produksi para pengrajin tempe dan tahu akibat melambungnya harga kedelai. Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi mengatakan bahwa besok, Senin (4/1), akan ada penandatangan kerja sama (MoU) antara investor, Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) dan Gapoktan petani kedelai untuk memasok kedelai lokal ke pengrajin tempe tahu.
"Kedelai petani sekarang laku dan harga bagus, petani akan semangat tanam. Pengrajin tahu tempe akan membeli dari petani," ujar Suwandi kepada Republika.co.id, Ahad (3/1).
Menanggapi hal ini, Ketua Sahabat Pengrajin Tempe Pekalongan Indonesia (SPTPI) Mu'alimin mengaku pesimis kedelai lokal bisa cukup untuk memasok kepada pengrajin tempe dan tahu yang banyak di seluruh Indonesia.
"Saya nggak yakin kalau kedelai lokal bisa memasok kedelai untuk pengrajin tempe yang begitu banyak. Harapan saya supaya pemerintah mengembalikan impor kedelai ke tangan Bulog, sehingga masalah harga bisa terkendali," kata Mu'alimin.