REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Musim hujan seringkali menjadi musim banyaknya kasus kecelakaan yang dialami penderes nira kelapa. Batang kelapa yang licin dan banyaknya penderes yang tidak mengenakan sarana keselamatan, menjadi penyebab tingginya kasus kecelakaan penderes jatuh dari pohon.
Seperti yang terjadi Sabtu (2/1) sore, seorang penderes di Desa Lesmana Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas, mengalami nasib serupa. Bahkan kecelakaan tersebut, menyebabkan korban meninggal.
Kapolsek Ajibarang AKP Wawan Dwi Leksono menyebutkan, peristiwa tersebut terjadi saat sedang menderes nira di kebun pohon kelapa milik Miraji (65), tetangganya. ''Saat itu, kondisi cuaca sebenarnya tidak sedang hujan. Namun karena batang pohon kelapa banyak yang berlumut, korban terpeleset dan jatuh ke tanah,'' katanya.
Menurut keterangan pemilik kebun, korban meminta ijin pada Miraji untuk menyadap nira kelapa di kebunnya, sekitar pukul 15.00. Namun pada pukul 16.00, seorang warga yang kebetulan melintas di kebun Muraji, melihat korban sudah tergeletak di bawah pohon kelapa dalam kondisi diam terlentang.
''Saat dicek, korban ternyata korban sudah meninggal dunia dengan luka di bagian kepala,'' terang AKP Wawan.
Sebelum akhirnya dimakamkan keluarganya, petugas medis Puskesmas Ajibarang sempat memeriksa korban. ''Dari hasil pemeriksaan, korban disimpulkan meninggal akibat terjatuh dari pohon setinggi 10 meter dengan luka dibagian kepala,'' katanya.