REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Kepala regulator obat India pada Ahad (3/1) memberikan persetujuan akhir penggunaan darurat dua vaksin Covid-19. Kedua vaksin itu, yakni vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Okford serta vaksin buatan dalam negeri Bharat Biotech.
"Keampuhan vaksin AstraZeneca/Oxford sebesar 70,42 persen. Sedangkan COVAXIN buatan Bharat Biotech aman dan memberikan respons imun yang kuat," demikian dinyatakan Kepala Badan Pengawas Obat-obatan India (DCGI) VG Somani.
Suntikan AstraZeneca/Oxford yang dikembangkan oleh Inggris dibuat secara lokal oleh Serum Institute of India. Sementara, Bharat Biotech bekerja sama dengan Dewan Riset Medis India milik pemerintah.
"Vaksin M/s Serum dan M/s Bharat Biotech disetujui untuk penggunaan terbatas pada situasi darurat," kata Somani ketika membacakan pernyataan tertulis saat konferensi pers.