Ahad 03 Jan 2021 23:23 WIB

Kaltim Tutup Sementara Dua Stadion

Perkembangan kasus COVID-19 di Kaltim terus menunjukan peningkatan,

Stadion (Ilustrasi)
Foto: Antara/Saiful Bahri
Stadion (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Provinsi Kalimantan Timur menutup sementara operasional dua stadion di wilayah setempat yakni Stadion Madya Sempaja Samarinda dan Stadion Utama Palaran Samarinda.

Kepala Dispora Kaltim Agus Tianurdi Samarinda, Mmengatakan sejumlah kegiatan sempat berlangsung di stadion tersebut saat pendemi COVID-19.

Baca Juga

Namun lanjut Agus, saat ini perkembangan kasus COVID-19 di Kaltim terus menunjukan peningkatan, sehingga pihaknya membuat kebijakan penutupan sementara.

"Pandemi masih terjadi. Kami tidak ingin mengambil risiko yang berakibatpada keselamatan dan kesehatan masyarakat. Jadi, sementara stadion ditutup untuk umum," katanya.

Menurut Agus sapaan akrabnya, keinginan Disporaadalah Stadion Madya Sempaja bisa difungsikan normal kembali, begitu juga Stadion Palaran.

Tapi upaya itu perlu dikonsultasikan lagi dengan pimpinan tertinggi, baik Gubernur, Wagub, Sekda. Termasuk Satgas COVID-19 Provinsi Kaltim.

Artinya, kalau harus dibuka, harus jelas langkah apa yang dilakukan agar penggunaan Stadion Madya maupun Utama Palaran, khususnya untuk kegiatan olahraga berjalan baik dan tidak menjadi tempat penularan COVID-19.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat kami bisa mengkonsultasikannya dan kepastian pembukaan bisa kami sampaikan kepada khalayak," jelasnya.

Sementara jika memang diizinkan buka di masa pandemi ini, Dispora mengusulkan hanya untuk kegiatan olahraga.

Sedangkan kegiatan sosial, seperti penggunaan gedung untuk acara pernikahan dan kegiatan kemasyarakatan lainnya belum bisa dilaksanakan.

"Kegiatan olahraga ini diperlukan bagi para atlet untuk persiapan PON," jelasnya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement