REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW merupakan manusia paling mulia di muka bumi. Perangainya menjadi teladan, baik dalam hal batin maupun zahir.
Akhlak hingga tubuh Nabi SAW pun menjadi karunia Allah yang paling mulia yang pernah diturunkan ke bumi. Lantas bagaimana Allah menciptakan dan mendidik keduanya?
Dalam kitab Syajarah Al-Kawn Ibnu Arabi yang ditahkik KH Zainul Maarif dijelaskan, Allah mengumpamakan tubuh Nabi Muhammad dengan buih yang mengembang (zabad rabiy) di atas permukaan air jernih. Sebab, Nabi mendidik tubuh lahiriah itu dalam hal makan, minum, menikah, dan berinteraksi dalam tindkan dan kondisi mereka.