REPUBLIKA.CO.ID, Bersiwak merupakan sunnah yang diajarkan Rasulullah. Banyak fadhilah dengan bersiwak di antaranya memperkuat dan membersihkan gigi, menghindarkan dari bau mulut dan lainya.
Memang bersiwak dapat dilakukan kapan pun. Biasanya seorang muslim akan bersiwak ketika hendak melaksanakan sholat. Para dai pun biasanya akan bersiwak terlebih dulu sebelum menyampaikan dakwahnya. Bersiwak juga kerap dilakukan khaib ketika hendak naik mimbar.
Berharap dengan bersiwak, Allah akan memberikan kesehatan dzahir pada gigi, lidah, gusi dan bagian mulut lainnya. Serta berharap Allah memberikan kesehatan batin yakni agar segala ucapan yang keluar adalah kebaikan dan terhindar dari ucapan yang sia-sia dan kotor, agar mendapat bimbingan Allah agar senantiasa melafazkan zikir, agar mulut senantiasa mengkonsumsi makanan dan minuman yang baik dan halal serta terhindar dari barang haram dan lainnya.
Di antara waktu bersiwak yang dicontohkan oleh Rasulullah adalah ketika akan melaksanakan sholat malam. Dalam kitab hadits Sunan Nasai nomor hadits 2 pembahasan thaharah dijelaskan bahwa Rasulullah bersiwak ketika hendak melaksanakan sholat malam. Berikut redaksi haditsnya.
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَقُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ عَنْ جَرِيرٍ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ مِنْ اللَّيْلِ يَشُوصُ فَاهُ بِالسِّوَاكِ
Telah mengabarkan kepada kami Ishaq bin Ibrahim dan Qutaibah bin Said dari Jarir dari Manshur dari Abu Wail dari Hudzaifah berkata: "Rasulullah apabila hendak melaksanakan shalat lail beliau menggosok mulutnya dengan siwak,".