REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG--BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) Kepulauan Riau membantu proses evakuasi korban dan pembersihan material banjir di Kelurahan Batu IX, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, sejak Sabtu (2/1) hingga Minggu (3/1). Hujan dengan intensitas tinggi mulai Jum’at lalu membuat sejumlah wilayah di Tanjungpinang terendam banjir.
Kondisi ini mengakibatkan sekitar 250 jiwa terpaksa mengungsi, yang tersebar di tiga posko, yakni di Masjid Nurul Haq, Pesantren Al Kautsar, dan Surau Baiturahman.
Koordinator lapangan BAZNAS Tanggap Bencana Kepri, Mutia Rahmi mengatakan, tim BTB awalnya mendapat informasi banjir mulai menggenang pada Sabtu, pukul 02.00 WIB dinihari, sudah setinggi lutut orang dewasa. Lalu pada pagi harinya mulai naik setinggi dada orang dewasa karena hujan yang tak kunjung berhenti. Hal itu pun diperparah dengan kondisi laut pasang yang berdekatan dengan lokasi banjir."Banyak kendala di hari pertama evakuasi, karena ketinggian air satu meter dan tidak ada perahu karet," kata Mutia.
Dalam kegiatan itu, BAZNAS Tanggap Bencana yang dibantu personel dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pusat Qur'an, dan Komunitas of Road Bintan turut membagikan berbagai paket sembako dan perlengkapan lainnya untuk korban banjir, seperti beras, minyak makan, keperluan bayi, telur, air mineral, ikan kaleng, roti, biskuit, tikar, dan selimut.
Selain mendistribusikan paket bantuan untuk korban banjir, BAZNAS Tanggap Bencana juga memberikan sosialisasi pentingnya menerapkan protokol kesehatan (prokes) untuk mencegah potensi penyebaran Covid-19, terlebih saat di lokasi pengungsian.
Sementara itu dalam kesempatan terpisah, Kepala BAZNAS Tanggap Bencana, Dian Aditya Mandana Putri mengatakan, saat ini banjir telah surut, dan BTB turut membantu untuk membersihkan material lumpur sisa banjir di rumah warga."BAZNAS Tanggap Bencana terus memonitor perkembangan situasi banjir di sana. Diharapkan warga kembali bisa beraktivitas kembali setelah banjir surut dan proses pembersihan lumpur telah usai. Kami juga terus mengingatkan personel di lapangan untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan mengingat pandemi Covid-19 yang belum mereda," kata Dian.