Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Mendiang pendiri Apple, Steve Jobs pernah memprediksi pada tahun 2010 bahwa teknologi Adobe Flash akan tidak relevan. Hari ini pun terbukti. Per 1 Januari 2021, Adobe resmi mengumumkan bahwa perusahaan akan memblokir seluruh konten dengan Flash Player.
Selain itu, Adobe meminta seluruh pengguna agar menghapus Flash Player. Untuk diketahui, Flash Player adalah software (plug-in) yang dahulu biasa digunakan untuk menjalankan aneka animasi interaktif internet.
Adobe telah lama didesak agar mematikan teknologi Flash atau sejak tahun 2015. Hal ini karena Flash diciptakan untuk era PC dan mouse, sementara saat ini teknologi yang diramal Steve Jobs benar adanya yaitu menuju ke arah mobile. Facebook dan Mozilla sendiri sudah memboikot teknologi Flash.
Baca Juga: Jack Ma Dimusuhi, Miliarder Ini Jadi Orang Terkaya Baru di China
"Pada era mobile, semuanya adalah tentang perangkat berdaya rendah, antarmuka sentuh, dan standar web terbuka, area di mana Flash tertinggal," tulis Jobs yang hingga hari ini bisa dilihat di situs web Apple.
Menurut Jobs, era mobile seperti HTML5 diprediksi akan lebih unggul. "Adobe harus mulai fokus membuat tools HTML5 yang bagus pada masa depan, bukan malah mengkritik Apple karena meninggalkan Flash," kata Jobs kala itu.
Apple dan Adobe sendiri sempat bersitegang pada 2010. Hal ini karena Jobs tidak menggunakan Adobe ke dalam perangkatnya karena dapat memengaruhi performa, umur baterai, dan masalah keamanan dalam perangkat-perangkat Apple.
Menurut Symantec, saat itu Flash merupakan salah satu perusahaan dengan rekor keamanan terburuk sepanjang tahun 2009. Hal itu pun membuat banyak perusahaan meninggalkan Adobe, termasuk YouTube yang akhirnya beralih ke HTML5.