REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Irak memperingatkan Iran dan Amerika Serikat (AS) untuk menghormati kedaulatannya. Hal itu disampaikan dalam rangka peringatan satu tahun pembunuhan mantan komandan Pasukan Quds Mayor Jenderal Qassem Soleimani.
“Kami tidak ingin Irak menjadi titik awal untuk menyerang negara-negara tetangga. Amerika dan Iran harus menghormati kedaulatan Irak," kata seorang juru bicara Panglima Angkatan Bersenjata Irak, dilaporkan Iraqi News Agency, Ahad (3/1).
Dia mengatakan, kemampuan tentara Irak sangat baik. Namun lini pertahanan udara perlu diperkuat. "Kami sedang berkomunikasi dengan Suriah untuk mengamankan perbatasan. Kedaulatan Irak adalah garis merah bagi angkatan bersenjata. Setiap serangan antara Amerika dan Iran akan menjadi bencana," ujarnya.
Pada Ahad lalu, puluhan ribu pendukung kelompok paramiliter Irak yang didukung Iran turun ke jalan. Mereka memperingati satu tahun tewasnya Soleimani. Massa meneriakkan slogan anti-Amerika.
Soleimani tewas di Bandara Internasional Baghdad, Irak, pada 3 Januari tahun lalu. Dia dibunuh saat berada dalam konvoi Popular Mobilization Forces (PMF), pasukan paramiliter Irak yang memiliki kedekatan dengan Iran. Iring-iringan mobil mereka menjadi sasaran tembak pesawat nirawak AS.