Senin 04 Jan 2021 17:16 WIB

Akhir Tahun, PT KAI Daop 5 Angkut 58 Ribu Penumpang

Jumlah penumpang turun jauh dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Fuji Pratiwi
Sejumlah penumpang kereta api jarak jauh tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Ahad (3/1) (ilustrasi). PT KAI Daop 5 mencatat menurunan signifikan jumlah penumpang pada masa angkutan akhir tahun 2020.
Foto: Prayogi/Republika.
Sejumlah penumpang kereta api jarak jauh tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Ahad (3/1) (ilustrasi). PT KAI Daop 5 mencatat menurunan signifikan jumlah penumpang pada masa angkutan akhir tahun 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Jumlah penumpang yang diangkut KA di wilayah kerja PT KAI Daop 5 selama masa angkutan akhir tahun 2020, turun signifikan bisa dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Manajer Humas PT KAI Daop 5, Eko Budiyanto menyebutkan, jumlah penumpang yang memanfaatkan jasa angkutan KA selama masa angkutan akhir tahun memang tidak sebanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Jumlah penumpang yang berangkat dari stasiun-stasiun wilayah Daop 5 sejak 18 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021 hanya tercatat sebanyak 58.001 penumpang.

Baca Juga

''Jumlah penumpang turun, juga tak berbeda jauh dengan penumpang berangkat. Jumlahnya ada sebanyak 59.688,'' kata Eko, Senin (4/1).

Dibandingkan kondisi tahun lalu, jumlah penumpang naik dan turun ini jauh di bawahnya. Data yang ada di PT KAI Daop 5 menunjukkan, realisasi jumlah penumpang di wilayah PT KAI Daop 5 pada masa angkutan akhir tahun mencapai 288 ribu penumpang.

Eko juga menyatakan, selama masa angkutan akhir tahun, operasional perjalanan KA di wilayah Daop 5 dinilai telah berjalan lancar. Indikatornya antara lain, tidak terjadi kecelakaan KA yang menyebabkan terganggunya perjalanan KA. Bahkan sepanjang 2020, Daop 5 Purwokerto dapat  mempertahankan nol kecelakaan KA.

Meski demikian, PT KAI Daop 5 Purwokerto sebelumnya sudah memperkirakan jumlah penumpang pada masa angkutan akhir tahun ini akan turun cukup tajam. Kepala PT KAI Daop 5 Purwokerto, Agus Setiyono, sebelumnya memprediksi jumlah penumpang selama masa angkutan akhir tahun akan turun hingga 77 persen dibandingkan tahun lalu.

Penurunan jumlah penumpang ini disebabkan oleh berbagai faktor. Antara lain, berkurangnya jumlah rangkaian KA yang dioperasikan, adanya pembatasan jumlah penumpang dalam KA untuk menjamin jaga jarak fisik, dan juga kewajiban melakukan rapid test antigen bagi para calon penumpang. Di sisi lain, pemerintah juga telah memutuskan untuk mengurangi masa libur akhir tahun.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement