Senin 04 Jan 2021 22:25 WIB

Pedagang Akuarium Kebanjiran Pelanggan Selama Pandemi

Selama pandemi kian banyak orang yang menggeluti hobi pelihara ikan hias.

Selama pandemi kian banyak orang yang menggeluti hobi pelihara ikan hias (Foto: ilustrasi)
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Selama pandemi kian banyak orang yang menggeluti hobi pelihara ikan hias (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sejumlah pedagang perlengkapan akuarium di Pasar Depok Manahan Banjasari, Solo, mendapat berkah dari adanya pandemi COVID-19. Pasalnya, banyak masyarakat yang mulai menggeluti hobi memelihara ikan hias.

Salah satunya dialami oleh Axel Jordan Roma Putra (19), salah satu pedagang peralatan akuarium, yang sukses meraup rezeki dari berdagang perlengkapan alat-alatakuariumikan hias. Menurut Jordan, usaha penyediaan perlengkapan akuarium ini awalnya merupakan bisnis keluarga dan dirinya telah menggeluti usaha ini selama dua tahun, setelah lulus SMA di Solo.

Baca Juga

"Awalnya usaha keluarga dari mama saya. Saat pandemi, saya kemudian terjun, dan mengelola usaha ini, karena sebelum pandemi sempat goyang," kata Jordan yang mengaku anak sulung dari tiga bersaudara, Senin (4/1).

Jordan menyediakan beragam alat-alat akuarium di toko Grace Aqua House di Pasar Depokantara lain dari akuarium, filter air, hiasan akuarium dan lain sebagainya. Omzet yang berhasil diraih selama pandemi ini, rata-rata mencapai puluhan juta rupiah atau sekitar Rp 25 juta per bulan.

Ia memaparkan, harga alat gelembung udara satu lubang, dengan selang, dan airstone dijual harga Rp30.000 hingga Rp40.000 per set. Kemudian, power head 1.200 mulai ditawarkan dari harga Rp30.000 hingga Rp50.000 per buah.

Kemudian, filter box akuarium harga mulai Rp60.000 hingga Rp75.000 per buah, power head kolam dijual harga Rp100.000 hingga Rp2,5 juta per buah. Akuarium kecil dari mulai harga Rp20.000 hingga Rp2 juta yang kualitas akuarium besar dan lain-lainnya. Menurut dia, kondisi saat ini membutuhkan kejelian dalam melihat peluang usaha, apalagi, kondisi pandemi COVID-19 membuat banyak orang yang frustasi dan membutuhkan pelarian ke hobi.

"Saya melihat kondisi pandemi ini, banyak orang memiliki waktu luang untuk menyalurkan hobi. Jika dahulu sebelum pandemi, orang sibuk bekerja. Namun, saat ini banyak orang yang beralih ke hobi untuk mengisi waktu luang," kata pedagang muda itu.

Aditya (35), salah satu pencinta ikan hias cupang dan juga peternak ikan warga Solo, menambahkan ikan cupang sedang mengalami kenaikan tren dan digemari masyarakat. Harga ikan cupang dijual mulai Rp15.000 per ekor hingga Rp250.000 per ekor. Bahkan, kata Aditya, harga ikan cupang yang untuk kontes bisa dijual mencapai puluhan juta atau Rp20 juta per ekor.

"Saya ikan cupang yang dijual kualitas biasa harga Rp15.000 hingga Rp25.000 per ekor, dan paling mahal dijual Rp250 ribu per ekor. Saya rata-rata pandemi ini, bisa menjual 100 ekor ikan cupang, hasilnya lumayan," kata Aditya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement