Selasa 05 Jan 2021 07:04 WIB

Harga Tahu dan Tempe di Kabupaten Bogor Naik

Harga kedelai mengalami kenaikan sebesar sekitar 3 persen.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Hiru Muhammad
Pengrajin tempe beraktivitas di salah satu Sentra Produksi Tempe, Utan Panjang, Jakarta, Ahad (3/1). Sebagai bentuk protes melonjakanya harga kedelai impor yang mencapai Rp 9.500 per kilogram dari harga normal Rp7.200 per kilogram, Sejumlah produsen tahu dan tempe di Jabodetabek menggelar aksi mogok dagang pada 1 s/d 3 Januari 2021. Mereka meminta pemerintah untuk membuat skema tata niaga kedelai yang saling menguntungkan demi menjaga stabilitas harga untuk kenyamanan pelaku UKM tersebut yang jumlahnya cukup besar.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Pengrajin tempe beraktivitas di salah satu Sentra Produksi Tempe, Utan Panjang, Jakarta, Ahad (3/1). Sebagai bentuk protes melonjakanya harga kedelai impor yang mencapai Rp 9.500 per kilogram dari harga normal Rp7.200 per kilogram, Sejumlah produsen tahu dan tempe di Jabodetabek menggelar aksi mogok dagang pada 1 s/d 3 Januari 2021. Mereka meminta pemerintah untuk membuat skema tata niaga kedelai yang saling menguntungkan demi menjaga stabilitas harga untuk kenyamanan pelaku UKM tersebut yang jumlahnya cukup besar.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Harga bahan baku kedelai yang sedang mengalami kenaikan saat ini, berdampak pada tidak beroperasinya pedagang tahu dan tempe di beberapa pasar yang berada di bawa Perumda Pasar Tohaga, Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu. Saat ini, harga tempe di beberapa pasar mengalami kenaikan.

Humas Perumda Pasar Tohaga, Isnijayanti menjelaskan, harga kedelai mengalami kenaikan sebesar sekitar 3 persen. Namun, besarannya bervariasi di tiap pasar.

“Menurut info dari pedagang Parung, harga kacang kedelai memang naik, biasa harga Rp 600 ribu per-50 kilogram, sekarang naik menjadi Rp 900 ribu per-50 kilogram,” kata Isinijayanti kepada Republika, Selasa (5/1).

Sementara itu, di beberapa pasar kini sejumlah pedagang tahu dan tempe mulai beroperasi. Meski demikian, di beberapa pasar, menurut Isnijayanti, masih ada pedagang yang belum beroperasi.

Di sejumlah pasar, dijelaskannya, saat ini harga tempe mengalami kenaikan. ”Eceran tempe bisa Rp 5 ribu, sekarang Rp 8 ribu-an. Variasi di tiap pasar,” tuturnya.

Terpisah, Sekjen Sedulur Pengrajin Tahu Indonesia (SPTI), Musodik mengatakan ada kenaikan harga tahu dari para perajin tahu di Kabupaten Bogor.“Iya ada (kenaikan harga). Karena harga Kedelai pun juga belum turun sampai hari ini,” kata Musodik.

Dia menjelaskan, kenaikan harga tahu terjadi pada seluruh jenis tahu yang dibuat para perajin. Yakni tahu putih, tahu goreng, tahu kuning, dan tahu pong.

Meski demikian, para perajin tahu yang tersebar di Parung, Jasinga, Cibinong, dan Leuwiliang ini hanya memutuskan untuk menaikkan harga tahu. Namun, tidak mengurangi ukuran dari tahu yang diproduksi. Begitu juga dengan Musodik sendiri yang memiliki pabrik tahu dan memproduksi tahu putih.“Iya, untuk ukuran sama. Kalau untuk tahu putih sendiri ada kenaikan (harga) kisaran Rp 200 per-buah,” ujarnya.

Sementara itu, untuk jenis tahu lainnya, Musodik mengatakan ada kenaikan harga sebesar Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per-papan. “Tapi untuk harga jual di pasar rata-rata Rp 3.500 per-bungkus,” pungkasnya.

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement