REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyalurkan bantuan sosial senilai Rp 18,6 triliun pada tahun ini. Sejak 2017, Bank Mandiri telah aktif terlibat penyaluran bantuan sosial.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, pihaknya bersinergi dengan Kementerian Sosial, pemerintah daerah, dan pendamping bantuan sosial di seluruh Indonesia yang melibatkan sebanyak 24.197 agen Bank Mandiri.
“Proses pencairan bansos akan dilakukan secara nontunai melalui ATM maupun agen bank agar program ini dapat berlangsung secara efisien, tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat kualitas, dan tepat administrasi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (4/1).
Sepanjang tahun lalu, perseroan telah menyalurkan bantuan senilai Rp 13,5 triliun melalui program sembako/BPNT (bantuan pangan non tunai), program keluarga harapan (PKH) dan program bantuan sosial tunai. Bank Mandiri juga menyalurkan sekitar Rp 7,3 triliun program sembako/BPNT kepada sekitar 3,5 juta KPM dan menyalurkan sekitar 6,2 triliun PKH kepada sekitar 1,6 juta KPM.
“Kami dan Bank Himbara lainnya juga telah melakukan pendataan dan pendistribusian kartu keluarga sejahtera (KKS), KPM penerima bansos Bank Mandiri akan bertambah sekitar 769 ribu,” ucapnya.
Sebagai upaya mempersiapkan penyaluran bantuan sosial di tengah wabah Covid-19, Bank Mandiri menjaga dan melakukan monitor kesehatan setiap pegawai serta melakukan berbagai upaya untuk dapat meminimalisir dan mencegah penyebaran virus Covid-19. Upaya tersebut antara lain menginstruksikan kepada petugas bantuan sosial Bank Mandiri dan Agen Mandiri untuk menerapkan protokol kesehatan saat penyaluran bansos.
Tak hanya itu, pihaknya juga mengingatkan penerima bantuan sosial untuk menggunakan masker saat mengambil bantuan, membawa hand sanitizer, menerapkan physical distancing, dan memberikan arahan agar segera pulang setelah menerima bantuan, serta langsung mandi saat baru pulang dari pengambilan bansos.