Selasa 05 Jan 2021 09:06 WIB

3.396 Nakes di Gunung Kidul Peroleh Vaksin Covid-19

Semua tenaga kesehatan akan mendapat vaksin, namun berdasarkan skala prioritas

Red: Hiru Muhammad
Petugas gabungan menggelar razia masker di Alun-Alun Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (15/9). Razia masker oleh TNI, Polri, Dishub, dan Satpol PP ini dalam rangka penegakan dan penyuluhan protokol kesehatan Covid-19. Bagi yang tidak bermasker diberikan penyuluhan dan diberikan masker secara gratis.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Petugas gabungan menggelar razia masker di Alun-Alun Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (15/9). Razia masker oleh TNI, Polri, Dishub, dan Satpol PP ini dalam rangka penegakan dan penyuluhan protokol kesehatan Covid-19. Bagi yang tidak bermasker diberikan penyuluhan dan diberikan masker secara gratis.

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL--Sebanyak 3.396 tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diprioritaskan mendapat vaksin Covid-19. Mereka memperoleh masing-masing dua dosis pada tahap awal yang akan dimulai pada pertengahan Januari 2021.

Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul dr Dewi Irawaty di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan data yang sudah masuk ada 3.396 orang penerima vaksin yang semuanya merupakan sumber daya manusia di bidang kesehatan."Berdasarkan data pusat, ada 3.396 tenaga medis yang mendapar vaksin Covid-19 pada tahap awal, tapi nanti masih diseleksi baik secara sistem maupun seleksi dalam pelaksanaan," katanya.

Adapun nanti seleksi ini masih mengarah kembali bagi yang lebih prioritas diantaranya tenaga kesehatan yang pernah terkonfirmasi positif, hamil, ada riwayat penyakit bawaan atau mereka yang terjun langsung dalam penanganan, seperti tenaga bersih-bersih, pemulasar jenazah dan lainnya."Semua tenaga kesehatan akan mendapat vaksin, namun berdasarkan skala prioritas," katanya.

Ia menjelaskan pendistribusian vaksin Covid-19 akan dilakukan pada pertengahan Januari 2021. Dari pemerintah pusat turun dulu ke Pemda DIY kemudian baru disalurkan ke setiap pemerintah kabupaten. Selanjutnya nanti didistribusikan ke puskesmas dan rumah sakit untuk dilakukan vaksinasi. "Kita tunggu distribusi sampai ke kita, kemungkinan jenisnya Sinovac," katanya.