Selasa 05 Jan 2021 12:05 WIB

PTM Menunggu Kasus Covid-19 di Bawah 10 Per Hari

Walikota telah rapat yang hasilnya dituangkan dalam surat edaran dan dievaluasi.

Rep: binti sholikah/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah murid mengikuti kegiatan belajar secara tatap muka menggunakan meja bersekat plastik, di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 09 Pasar Pandan Airmati (PPA), Kec. Tanjung Harapan, Kota Solok, Sumatera Barat, Jumat (24/7/2020). Sekolah tersebut memberlakukan belajar tatap muka bagi kelas 1 untuk uji coba pelaksanaan pembelajaran luring (luar jaringan) sekaligus memperkenalkan sekolah, dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc.
Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO
Sejumlah murid mengikuti kegiatan belajar secara tatap muka menggunakan meja bersekat plastik, di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 09 Pasar Pandan Airmati (PPA), Kec. Tanjung Harapan, Kota Solok, Sumatera Barat, Jumat (24/7/2020). Sekolah tersebut memberlakukan belajar tatap muka bagi kelas 1 untuk uji coba pelaksanaan pembelajaran luring (luar jaringan) sekaligus memperkenalkan sekolah, dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Pemerintah Kota (Pemkot) Solo membuat keputusam terkait rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) bagi sekolah-sekolah di Solo. Pembelajaran tatap muka bakal dilaksanakan jika kasus penyebaran Covid-19 di Solo mengalami penurunan signifikan.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, menyatakan telah melakukan rapat koordinasi terkait pembelajaran tatap muka. "Sudah diputuskan, kurang dari 10 yang terpapar Covid-19 selama 2 pekan berturut-turut baru dilaksanakan pembelajaran tatap muka," jelasnya kepada wartawan, Senin (4/1).

Nantinya, hasil rapat tersebut akan dituangkan dalam Surat Edaran (SE). SE dievaluasi setiap dua pekan seperti yang dilakukan selama ini. Penghitungannya dimulai pada Senin sampai dua pekan ke depan. Jika terjadi kasus Covid-19 di atas 10 orang per hari, maka penghitungan dimulai dari awal.

"Nanti sambil melihat perkembangan. Namun putusan sekarang PTM diputuskan apabila yang terpapar Covid-19 itu kurang dari 10 selama dua pekan berturut-turut baru dilaksanakan PTM. Dan PTM itu pun juga belum 100 persen," tegasnya.

Wali Kota menambahkan, teknis pelaksanaan PTM nantinya hanya 50 persen siswa yang belajar di kelas. Sedangkan 50 persen lainnya mengikuti pelajaran dari rumah. Pelaksanaannya tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Pemkot juga akan melaksanakan rapid test bagi guru, murid, dan karyawan sebelu menggelar PTM.

Sebelumnya, pada November 2020, Pemkot Solo telah melaksanakan simulasi PTM di tiga sekolah setingkat SMP khusus siswa kelas X selama dua pekan. Simulasi tersebut dinilai tidak memiliki kendala. Namun, kasus Covid-19 di Kota Solo terjadi peningkatan sehingga simulasi tidak dilanjutkan.

Berdasarkan data Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Solo, kasus kumulatif terkonfirmasi positif sampai Ahad (3/1) mencapai 5.060 orang. Rinciannya, 3.413 pasien dinyatakan sembuh/pulang, 1.114 orang isolasi mandiri, 266 pasien menjalani rawat inap, dan 267 orang meninggal dunia.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement