REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) memproyeksikan pada tahun ini tiga blok besar dan menjadi andalan produksi migas nasional selama ini akan memasuki masa natural decline atau penurunan produksi alami.
Deputi Perencanaan SKK Migas, Jaffee Arizona Suardin menjelaskan ada tiga blok besar yang selama ini menjadi andalan produksi migas nasional akan mengendur kinerjanya, yakni Blok Rokan, Blok Mahakam dan Blok Cepu. Namun, untuk bisa menahan laju decline, Buyung, sapaan akrab Jaffe mengatakan SKK dan KKKS akan melakukan berbagai upaya.
Pertama, untuk Rokan, SKK Migas akan melakukan upaya terbaik agar rencana pengeboran sumur di Rokan oleh Chevron maupun Pertamina dapat optimal. Namun produksi minyak Rokan pada tahun ini diperkirakan lebih rendah dibanding 2020. Adapun berbagai kegiatan yang dilakukan sifatnya untuk mencegah penurunan produksi terjadi secara signifikan.
“Rata-rata produksi Rokan sekitar 165 ribu barel per hari (bph) pada 2021,” kata Jaffe, Selasa (5/1).
SKK Migas akan mendorong rencana investasi pengeboran Chevron senilai 154 juta dolar AS dapat terealisasi penuh hingga Juli 2020. Dana tersebut untuk pengeboran 11 sumur pada 2020 dan 107 sumur pada 2021.
“Setelah pindah (pengelolaannya), Pertamina akan mengebor hingga 84 sumur. Ini sedang diskusi bagaimana bisa mencapai ini dengan waktu singkat,” ungkap Jaffee.