Selasa 05 Jan 2021 15:16 WIB

Bansos Tunai di Kota Bekasi Bakal Didistribusikan Lewat Pos

BST yang akan diberikan kepada warga Kota Bekasi senilai Rp 300 ribu per KK.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas memeriksa data diri warga saat penyaluran bantuan sosial (bansos)
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas memeriksa data diri warga saat penyaluran bantuan sosial (bansos)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Program Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial mulai disalurkan pada Januari 2021. Distribusinya akan dikirim lewat PT Pos Indonesia. Begitu juga dengan BST yang akan diberikan kepada warga Kota Bekasi senilai Rp 300 ribu per kartu keluarga (KK).

Kepala Bidang Penanggulangan Masyarakat Miskin, Dinas Sosial Kota Bekasi, Yeni Suharyani, menuturkan, penyaluran bansos akan diberikan menggunakan jasa PT Pos Indonesia. "BST tersebut cairnya tidak melalui dinsos. Melainkan menggunakan jasa PT Pos Indonesia," kata Yeni saat ditemui di kantornya, Selasa (5/1).

Baca Juga

Lebih lanjut, Yeni mengatakan, semula PT Pos Indonesia diharapkan bisa menyalurkan BST secara door to door kepada warga. Akan tetapi, hal itu tidak dapat dimungkinkan. Sehingga, bansos akan dibagikan secara terkoordinir melalui perangkat daerah.

"PT Pos diharapkan bisa menyampaikan door to door. Cuma itu kan enggak mungkin, maka dari itu menyampaikan lewat kecamatan, kelurahan, RW, RT untuk memudahkan. Dan PT Pos itu juga akan membuat undangan kepada mereka yang menerima," jelas dia.

Adapun, saat pengambilan BST, penerima bantuan wajib membawa undangan dan juga kartu tanda penduduk (KTP). Selanjutnya, PT Pos Indonesia akan menyocokkan data yang ada dalam database mereka. Dalam hal ini, dinsos hanya melakukan pendampingan saja. 

"Kita hanya melakukan pendampingan. Karena MoU langsung antara PT Pos dan pemerintah pusat. Penyaluran langsung oleh mereka," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, kuota BST untuk warga Kota Bekasi menyasar sebanyak 197.380 keluarga (KK). Namun, data yang sudah selesai terverifikasi baru 195.535 KK per 1 Januari 2021. "(Itu angka) yang sudah diberikan data ke kita, kita tidak tahu lagi apakah data itu masih ada tambahan yang kita usulkan ke sana kita masih menunggu karena perbaikan data masih dilakukan sampai tanggal 13 Januari," terangnya.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement