REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Utama Skotlandia John Swinney mengkritik keputusan klub sepak bola Celtic yang menggelar kamp pelatihan di Dubai. Menurut dia, itu bukanlah ide yang baik di tengah pembatasan akibat meningkatnya kasus positif Covid di berbagai belahan Eropa, terutama di Inggris. Klub Skotlandia seharusnya menunjukkan contoh yang baik di tengah pandemi Covid-19, kata Swinney.
Juara Skotlandia itu terbang ke Uni Emirat Arab pada Sabtu (2/1), tak lama setelah kekalahan 0-1 di Rangers yang membuat skuad asuhan Neil Lennon tertinggal 19 poin di belakang rival Old Firm mereka dengan tiga pertandingan tersisa.
“Saya rasa itu bukan ide yang bagus. Menurut saya ini bukan contoh yang bagus untuk ditetapkan,” kata Swinney kepada BBC tentang perjalanan Celtic ke Dubai, dikutip Reuters, Selasa (5/1).
Ia mengatakan, saat pemerintah Skotlandia meminta anggota masyarakat untuk menerapkan pembatasan yang sangat signifikan dalam cara mereka menjalani hidup, semua harus pihak menunjukkan sikap sebagai contoh dalam kasus ini.
Media Inggris melaporkan pemerintah Skotlandia mengharapkan asosiasi sepak bola negara itu menyelidiki perjalanan Celtic dan dapat menghentikan tim pergi ke luar negeri untuk pertandingan Eropa jika pengecualian perjalanan disalahgunakan.
Namun, Celtic mengatakan kamp pelatihan telah diatur beberapa bulan lalu dan disetujui oleh otoritas sepak bola terkait serta pemerintah melalui Joint Response Group pada 12 November.
“Tim melakukan perjalanan sebelum penguncian baru dilakukan, ke lokasi yang dibebaskan dari pembatasan perjalanan. Kamp, yang sama seperti yang kami lakukan selama beberapa tahun telah dinilai penuh risiko. Jika klub belum menerima persetujuan Pemerintah Skotlandia maka kami tidak akan bepergian," kata juru bicara Celtic kepada BBC.