Selasa 05 Jan 2021 15:27 WIB

IDI Sulselbar Rekomendasikan Penundaan Sekolah Tatap Muka

Kasus Covid-19 di Sulselbar membuat IDI tak rekomendasikan sekolah tatap muka.

Pembelajaran jarak jauh (Ilustrasi).  Satuan Tugas (Satgas) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulawesi Selatan dan Barat merekomendasikan agar sementara waktu sekolah tidak dibuka.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pembelajaran jarak jauh (Ilustrasi). Satuan Tugas (Satgas) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulawesi Selatan dan Barat merekomendasikan agar sementara waktu sekolah tidak dibuka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulawesi Selatan dan Barat merekomendasikan agar sementara waktu sekolah tidak dibuka. Penundaan pembelajaran tatap muka secara langsung perlu dilakukan mengingat laju kasus Coronavirus Disease (Covid-19) masih terus menunjukkan peningkatan.

"Kami sudah mengeluarkan rekomendasi dari Satgas IDI wilayah Sulselbar agar sekolah-sekolah jangan dibuka dulu, tetap secara daring (online), " ujar Ketua Satgas IDI Sulselbar Dr Abdul Azis Spu di Makassar, Selasa.

Baca Juga

Menurut Abdul, saat ini semua orang sudah terbiasa dengan aktivitas secara daring, begitupun proses belajar mengajar di sekolah. Penundaan tatap muka secara langsung di sekolah memiliki tingkat resiko tinggi, apalagi angka Covid-19 meningkat sampai 500 orang yang terkonfirmasi positif.

Selain itu, dari sejumlah temuan kasus yang ada, kebanyakan pasien saat ini bergejala ringan sampai sedang. Sangat berbeda ketika di awal-awal pandemi, statusnya Orang Tanpa Gejala (OTG).

Seiring perkembangan, menurut Abdul, sekarang ini sudah ditemukan varian baru virus corona yang rentan menyerang anak-anak. Abdul mengingatkan agar masyarakat tak mengira anak-anak tidak akan terkena Covid-19. Mereka sangat rentan terdampak karena sudah beberapa kasus ditemukan.

"Ada laporan, anak bayi berapa bulan tertular dari ibunya. Nah, apalagi untuk anak sekolah, kami sangat meragukan tingkat kedisiplinan untuk pelaksanaan protokol kesehatan 3 M," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement