Selasa 05 Jan 2021 16:19 WIB

Vaksin Sinovac Perdana untuk Presiden

Kepala BPOM mengatakan, vaksin Sinovac mengandung bahan yang aman bagi manusia.

Petugas menurunkan vaksin Covid-19 Sinovac saat tiba di gudang Dinas Kesehatan Sumatra Utara, Kota Medan, Selasa (5/1/2021). Program vaksinasi akan dimulai secara simbolis pada 13 Januari dengan suntikan perdana ke Presiden Joko Widodo dan berlanjut di 14-15 Januari 2021 ke tenaga kesehatan.
Foto: Antara/Rony Muharrman
Petugas menurunkan vaksin Covid-19 Sinovac saat tiba di gudang Dinas Kesehatan Sumatra Utara, Kota Medan, Selasa (5/1/2021). Program vaksinasi akan dimulai secara simbolis pada 13 Januari dengan suntikan perdana ke Presiden Joko Widodo dan berlanjut di 14-15 Januari 2021 ke tenaga kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dessy Suciati Saputri, Umar Mukhtar, Sapto Andika Candra, Antara

Pemerintah telah mendistribusikan 700 ribu vaksin Sinovac ke berbagai daerah dalam tahap pertama pengiriman. Pekan depan, lebih banyak lagi pasokan vaksin Sinovac tiba di Indonesia.

Baca Juga

Kepastian akan rencana vaksinasi tahap pertama mulai lebih terang. Menyusul distribusi vaksin ke 34 provinsi dan kepastian kapan Presiden akan menjadi orang pertama yang divaksin.

“Saya ingin menginformasikan bahwa dua hari yang lalu telah kita kirim dalam rangka untuk menangani Covid-19 ini, vaksin sudah dikirim. Tahapan pertama memang baru dikirim 700 ribu ke daerah-daerah,” jelas Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa (5/1).

Saat ini, pemerintah telah memiliki tiga juta dosis vaksin Sinovac yang disimpan di gudang Bio Farma. Dalam waktu dekat, pemerintah juga akan menerima lagi kedatangan 15 juta dosis bulk vaksin Sinovac yang selanjutnya akan diolah oleh PT Bio Farma. Jokowi menyebut, bahan baku bulk vaksin tersebut diperkirakan akan tiba pada pekan depan.

“Insya Allah, minggu depan juga akan datang lagi 15 juta vaksin dalam bentuk bahan baku bulk yang nanti akan diproduksi oleh Bio Farma, sehingga juga langsung nanti jadi kirim ke daerah lagi untuk vaksinasi,” kata dia.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, mengatakan, pemerintah akan menjadwalkan penyuntikan perdana vaksinasi Covid-19 yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo secara simbolis pada 13 Januari 2021. Setelah vaksinasi perdana Covid-19 oleh Presiden, program vaksinasi berlanjut pada 14-15 Januari 2021.

Mendagri menekankan, walaupun vaksinasi massal akan digelar, protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M) harus tetap ditegakkan. “Kita jangan sampai kendor mengenai 3M ini, bukan hanya memakai masker jaga jarak dan cuci tangan secara benar dan sering, tapi kerumunan. Ini bisa menjadi superspreader, percuma kita melakukan tracing, tidak ada gunanya kalau masih ada kerumunan," katanya.

Mendagri pun mengingatkan agar pemberian vaksinasi massal ini disosialisasikan dengan baik agar jangan sampai menimbulkan keributan di masyarakat. “Jangan sampai terjadi terjadi keributan juga karena vaksin seolah seperti emas bisa terjadi rebutan, kerumunan, lain-lain,” kata Tito.

Kepastian Presiden disuntik vaksin Covid-19 datang pula dari Istana. "Iya (divaksin Rabu, 13 Januari) dan tata cara prosesnya akan dibahas pada Jumat ini," ujar Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono. Ia menyampaikan, tata cara pelaksanaan vaksinasi Covid-19 perdana di Tanah Air ini masih akan dibahas akhir pekan ini.

Istana Kepresidenan, ujar Heru, masih membahas mengenai siapa saja pihak yang akan divaksin berbarengan dengan Presiden Jokowi. Menurutnya, sebagai bentuk simbolis vaksinasi perdana, pihak yang akan disuntik vaksin bersama Presiden bisa pejabat negara, seperti menteri, tokoh publik, ataupun perwakilan masyarakat.

"Jadi siapa saja mungkin ada perwakilan yang lain dan prosesnya kan tidak sembarang langkah-langkahnya. Hari Jumat kita bahas siapa saja, dari perwakilan masyarakat, TNI nanti Jumat dibahas," katanya.

Prosesi vaksinasi Covid-19 perdana pekan depan pun rencananya disiarkan secara langsung melalui kanal media sosial Sekretariat Presiden atau media televisi. Heru berharap, masyarakat bisa melihat langsung proses vaksinasi perdana dan ikut semangat untuk mendapat vaksin nantinya.

"Biar masyarakat bisa lihat langsung memberikan semangat bisa dilanjutkan ke daerah daerah juga. Ikut. Minimal provinsi kota-kota besar juga ikut melanjutkan," kata Heru.

Sebagai informasi, vaksin yang akan disuntikkan kepada Presiden Jokowi pada vaksinasi Covid-19 perdana nanti adalah produk Coronavac buatan Sinovac dari China. Vaksin ini telah menjalani uji klinis tahap ketiga oleh PT Bio Farma dan Universitas Padjadjaran selama berbulan-bulan.

Kelompok pertama yang akan menerima vaksin Covid-19 adalah para tenaga kesehatan. Sebanyak 1,3 juta tenaga kesehatan di 34 provinsi masuk prioritas pemberian vaksin di tahap pertama.

Setelah tenaga kesehatan, vaksinasi diberikan kepada para petugas publik. Jumlahnya, kurang lebih 17,4 juta orang. Selanjutnya, vaksin diberikan kepada penduduk lanjut usia di atas 60 tahun yang jumlahnya mencapai 21,5 juta orang. Masyarakat dalam kategori umum lalu menjadi penerima vaksin tahap berikutnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement