Rabu 06 Jan 2021 05:25 WIB

Pemkot Malang Siapkan Diri Lakukan Vaksinasi Covid-19

Teknis operasional vaksinasi, Pemkot Malang masih harus menunggu proses simbolis

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meninjau proses persiapan Politeknik Kesehatan Malang yang akan digunakan sebagai Rumah Sakit (RS) Lapangan Ijen Boelevard untuk penanganan pasien COVID-19 di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (3/12).
Foto: Dok BNPB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meninjau proses persiapan Politeknik Kesehatan Malang yang akan digunakan sebagai Rumah Sakit (RS) Lapangan Ijen Boelevard untuk penanganan pasien COVID-19 di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (3/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Pemerintah Kota (Pemkot) Malang sedang menyiapkan diri untuk melakukan vaksinasi Covid-19. Persiapan ini dipertegas dalam Rapat Koordinasi (Rakor) yang diadakan  bersama Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kota Malang, Husnul Mu'arif mengatakan, pihaknya telah memperoleh informasi dari Kemenkes RI terkait ketersediaan vaksin. Kemudian proses pendistribusian vaksin dan jadwal pelaksanaan vaksinasi Covid-19. "Yang secara nasional nanti secara simbolis itu dilaksanakan tanggal 13 Januari (2021)," kata Husnul kepada wartawan di Balai Kota Malang, Selasa (5/1).

Vaksinasi tahap awal akan dimulai dari pejabat di tingkat pusat seperti presiden, menteri dan  sebagainya. Untuk tingkat daerah rencananya akan dilaksanakan pada 14 dan 15 Januari 2021. Pada tingkatan ini, vaksinasi akan dilaksanakan secara simbolis oleh 10 pejabat setara gubernur, sekda dan sebagainya.

Selanjutnya, vaksin baru bisa diberikan kepada kelompok prioritas seperti tenaga kesehatan (nakes), pelayan publik, masyarakat rentan dan lain-lain. Saat ini, Husnul belum bisa memberikan jumlah detail para penerima vaksin di Kota Malang. Pasalnya, pendataan di tiap daerah masih berkembang termasuk sistem informasi sumber daya manusia di kesehatan."Jadi setiap waktu tetap update, tapi pada tahap pertama, petugas kesehatan atau tenaga kesehatan itu pasti sudah akan mendapatkan SMS dari Kemenkes yang bleaching di BPJS bahwa yang SMS-nya 'selamat anda sebagai calon penerima vaksin',"  katanya.

Mengenai teknis operasional vaksinasi, Pemkot Malang masih harus menunggu proses simbolis terlebih dahulu. Namun hal yang pasti pihaknya sudah diingatkan agar bisa mengantisipasi kerumunan saat melaksanakan vaksinasi. Proses pengaturan dan antisipasi kerumunan akan diserahkan kepada pemerintah daerah masing-masing.

Total kasus positif Covid-19 di Kota Malang telah mencapai 3.924 orang, Selasa (5/1). Dari jumlah tersebut, 386 orang meninggal dan 3.180 orang telah dinyatakan sembuh. Sementara untuk 358 orang lainnya masih dalam perawatan dan isolasi.

Untuk diketahui, Pemeritah Indonesia telah mendistribusikan vaksin Covid-19 secara bertahap ke seluruh Indonesia sejak 3 Januari 2020. Indonesia saat ini setidaknya memiliki tiga juta vaksin Covid-19 dari Sinovac. Adapun total keseluruhan mengenai pengadaan vaksin jenis ini mencapai 125 juta dosis.

Selain itu, adapula pengadaan vaksin dari Novavax sebanyak 100 juta dosis. Kemudian vaksi AstraZeneca 100 juta dosis dan Pfizer 100 juta dosis. Selanjutnya, 16-100 juta vaksin gratis dari Global Alliance for Vaccines (GAVI) sebagai bentuk kerja sama multilateral.

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement