REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Jumlah kematian akibat Covid-19 di Korea Selatan telah melampaui angka 1.000 pada Selasa, setelah bertambah 26 kematian selama 24 jam terakhir. Kementerian Kesehatan mengatakan negara itu saat ini sedang menghadapi lonjakan virus kasus, dengan 715 infeksi baru selama 24 jam terakhir, sehingga total kasus menjadi 64.979.
Sejak 15 Desember, infeksi harian di negara itu terus berada di angka 800 hingga lebih dari 1.200. Pada 25 Desember, Korea Selatan mencatat 1.241 kasus, infeksi harian tertinggi sejak kasus pertama dilaporkan di negara itu.
Negara tersebut sejauh ini telah melaporkan total 64.979 kasus dengan 1.007 kematian dan 46.172 pasien sembuh. Ibu Kota Seoul sejauh ini masih menjadi daerah dengan jumlah kasus terbanyak setelah melaporkan 193 kasus dalam satu hari terakhir, sementara 214 infeksi tercatat di Provinsi Gyeonggi.
Pemerintah telah memperketat pembatasan virus korona di Seoul dan sekitarnya dan melarang pertemuan lima orang atau lebih untuk membendung penyebaran virus sejak bulan lalu. Pada 18 Desember, Seoul mengatakan negaranya telah mencapai kesepakatan dengan Pfizer dan Janssen dari Johnson & Johnson untuk membeli masing-masing 20 juta dosis dari AstraZeneca, Pfizer dan Moderna.
Presiden Moon Jae-in mengatakan pada 29 Desember bahwa perusahaan bioteknologi AS Moderna telah setuju untuk memasok 20 juta dosis vaksin Covid-19 ke Korea Selatan pada kuartal kedua tahun ini. Dengan begitu, negara tersebut akan mampu menyediakan vaksin untuk sekitar 56 juta orang.