Selasa 05 Jan 2021 19:37 WIB

Flu Burung Menyebar ke Sejumlah Negara Bagian India

Himachal Pradesh menjadi negara bagian India keempat yang melaporkan kasus flu burung

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Ilustrasi flu burung.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi flu burung.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Wabah flu burung melanda beberapa negara bagian di India. Ribuan burung dilaporkan mati du Kerala, Himachal Pradesh, Rajastan, dan Madhya Pradesh.

Pada Senin (4/1), Himachal Pradesh menjadi negara bagian India keempat yang melaporkan kasus flu burung. Sekitar 2.300 burung yang berpindah tempat, kebanyakan angsa berkepala belang, ditemukan mati di Suaka Danau Bendungan Pong di Kangra.

Baca Juga

Kepala Konservator Hutan (Satwa Liar) Archana Sharma mengatakan Institut Penelitian Hewan India di Bareilly mendeteksi flu burung dalam sampel dari unggas yang mati. "Tapi kami menunggu konfirmasi dari Institut Nasional Penyakit Hewan Keamanan Tinggi, Bhopal, karena ia adalah badan untuk menguji penyakit ini," ujarnya, dilaporkan laman Sputnik.

Sejumlah pejabat di Himachal Pradesh mengatakan semua burung dalam radius satu kilometer dari wilayah yang terinfeksi akan dimusnahkan. Hal itu guna menghindari infeksi lebih lanjut. Lebih dari 12 ribu bebek telah mati. Sebanyak 40 ribu lainnya bakal dibunuh untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Pemerintah Himachal Pradesh akan memberikan kompensasi kepada semua peternak yang unggasnya dimusnahkan. Pemerintah pun telah menyiapkan ruang kendali dan tim cepat tanggap untuk menangani masalah tersebut.

Sementara itu, Departemen Peternakan Rajasthan mengatakan pihaknya telah menerima laporan 425 kematian burung gagak, bangau, dan burung lainnya sejauh ini. "Ada kematian yang tidak biasa dari puluhan gagak di daerah itu pada tanggal 25 Desember. Sebuah tim gabungan dari Departemen Kehutanan dan Departemen Peternakan merawat burung yang sakit dan mengirim sampelnya ke Institut Nasional Penyakit Keamanan Tinggi Hewan di Bhopal," kata Kolektor Distrik N.Gohain.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement